TANJUNG REDEB-  Ketua DPD KNPI Berau, Surya Darma memastikan hari ini, Senin (14/8) sekitar pukul 08.00 Wita, akan kembali menemui manajemen PLN Berau guna bersama-sama menghadiri hearing dengan anggota DPRD Berau.

“Tanapa alasan apapun, kita mengajak manajemen PLN Berau untuk bisa bersama- sama masyarakat melakukan hearing di DPRD. Permasalahan PLN terjadi sejak tahun 2014 yang pemadamannya sampai 30 jam. Masuk tahun 2015, pemadaman terjadi 12 jam dan di tahun 2016-2017 atau hingga hari ini. Padahal, tertanggal 21 Februari 2017 lalu, secara jelas dalam surat kabar GM manager PLN Area Berau akan mendatangkan mesin pembangkit dari kepulauan Sumatera untuk mengatasi kurangnya pasokan listrik. Akan tetapi, hal tersebut tidak kunjung ada,” tegas Surya yang juga koordinator aksi krisis listrik kepada Koran Kaltim, kemarin.

Ia juga meminta agar eksekutif dan legislatif untuk membentuk tim inspeksi independen untuk melalukan kajian. Selain itu, eksekutif, legislatif dan PLN membuat penjelasan tertulis kepada publik mengenai ancaman krisis listrik serta melakukan evaluasi atas program penanggulangan krisis listrik. “Kita meyakini, kalau semua ini bisa berjalan dengan baik. Tentu saja, ke depan Berau yang kaya akan sumber daya alam ini bisa terhindar dari yang namanya pemadaman listrik,” tegasnya.

Mewakili manajemen PLN, Teguh  B Oktavianto menerangkan pihaknya sangat siap untuk melakukan hearing dengan DPRD. Mengingat, apa yang dikeluhkan pelanggan terkait pemadaman bisa dicarikan solusinya secara bersama- sama antara wakil rakyat, PLN dan masyarakat. Mengingat, PLN dalam hal ini tidak bosan bosannya meminta maaf atas kurangnya pelayanan yang diberikan. “Mungkin permohonan maaf yang kami lakukan, sudab bosan masyarakat dengar. Namun inilah kenyataan yang kita hadapi dan tentu saja kita menyambut baik jika nantinya ada sebuah tim independen di dalam pengawasan PLN ini. Tentu saja, ini semua dilakukan untuk perbaikan bersama,” pungkasnya.(ind)