Minggu, 18/06/2017
Minggu, 18/06/2017
Minggu, 18/06/2017
PENAJAM – Pelarian para pemberontak ISIS dari Marawi, Filipina ke wilayah Indonesia sangat memungkinan. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) termasuk salah satu daerah yang berpotensi dimasuki para kombatan tersebut.
Mengantisipasi hal tersebut, Kodim 0913/PPU bersama Polres, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), menggelar razia gabungan sejak sore hingga malam hari pada Kamis (15/6). Razia ini menyasar masyarakat pendatang di pelabuhan umum, penumpang feri serta kos – kosan.
Dandim 0913/PPU, Letkol CZI Dwi Imam Subagyo, kepada Koran Kaltim, Jumat (16/6) kemarin mengatakan, melihat situasi negara tetangga Indonesia yakni Filipina yang telah memberlakukan darurat militer untuk memerangani gerakan ISIS di Marawi, Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan agar dilakukan pengawalan dan pengamanan di wilayah masing – masing bersama seluruh komponen masyarakat dan aparatur daerah termasuk di PPU.
“Menindaklanjuti perintah Panglima TNI tersebut, maka kami melakukan kegiatan ini diawali dengan apel gabungan di halaman Makodim diikuti oleh personel Kodim, TNI – AL, POM, Polres PPU, Satpol PP, Dishub dan instansi terkait lainnya di wilayah PPU,”katanya.
Usai kegiatan apel, lanjutnya, kemudian dilakukan patroli wilayah, penertiban dan pemeriksaan di kantong – kantong tempat masuk dan keluarnya masyarakat ke wilayah PPU. Khusus rumah sewa serta kos – kosan, dilakukan pengecekan identitas penghuninya apakah mereka sudah melakukan prosedur yang berlaku yakni lapor RT.
“Kita juga menginformasikan kepada masyarakat agar membantu aparat hukum dan pemerintah untuk memberikan informasi jika ada penduduk asing atau pendatang yang mungkin mempunyai kepentingan lain dan dapat merugikan stabilitas keamanan di wilayah kita sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan,”tegasnya.
Dibeberkannya, Kodim dan Polres PPU telah memetakan sejumlah titik di wilayah PPU yang kemungkinan dijadikan sebagai tempat pelarian atau persembunyian warga Indonesia yang ikut dalam gerekan ISIS di Marawi tersebut. Apalagi lagi wilayah kabupaten ini memiliki pesisir pantai cukup panjang sehingga berpotensi dijadikan sebagai lokasi masuk dan bersembunyi di daerah – daerah pelosok PPU.
“Jadi kita berpikir pencegahan sebelum kejadian, sehingga semua daerah potensi tempat masuk itu dilakukan pengecekan. Kami akui sel - sel gerekan pemberotakan itu sudah ada di Indonesia. Bahkan kita sudah lihat di Medsos banyak juga saudara - saudara kita yang mungkin memiliki pemahaman berbeda sehingga kita hindari mereka melakukan kegiatan yang merugikan keamanan wilayah PPU,”tukas Dandim. (nav)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.