Minggu, 18/06/2017

Rumah Dinas Guru ‘Disulap’ Jadi Perpustakaan

Minggu, 18/06/2017

TAK MEMADAI: Kepala SDN 26, Mulyadiansyah menunjukan ruang perpustakaan hasil sulap dari rumah dinas guru yang tidak ditempati.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Rumah Dinas Guru ‘Disulap’ Jadi Perpustakaan

Minggu, 18/06/2017

logo

TAK MEMADAI: Kepala SDN 26, Mulyadiansyah menunjukan ruang perpustakaan hasil sulap dari rumah dinas guru yang tidak ditempati.

TANJUNG REDEB – Memprihatinkan, kondisi inilah yang dialami SDN 26 Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Sambaliung. Sekolah tersebut tidak memiliki perpustakaan sebagai penunjang pelajar untuk belajar dan membaca buku, sehingga pihak sekolah menyulap salah satu rumah dinas guru yang tidak ditempati untuk dijadikan perpustakaan.

Kepala SDN 26 Mulyadiansyah mengatakan terpaksa menggunakan rumah dinas guru sebagai perpustakaan untuk menunjang pendidikan anak didiknya akibat tidak ada lagi ruangan yang bisa digunakan sebagai perpustakaan. “Siswa yang ingin membaca harus bergantian, karena ruangan yang sempit dan hanya muat untuk delapan orang saja, jadi sebagian terpaksa membaca di luar ruangan,” ujarnya, Jumat (16/6).

Rumah dinas tersebut bahkan jauh dari kata layak, selain sempit juga pengap dan panas sehingga mengurangi konsentrasi pelajar untuk membaca dan menghapal pelajaran.

Saat ini untuk jumlah buku di perpustakaan “dadakan” tersebut berjumlah 2.086 buku dan masih jauh dari kata cukup untuk kebutuhan siswa, meski serba keterbasan namun diakuinya minat baca siswa siswi cukup tinggi, hal inilah yang memotivasi para guru terus memperjuangkan anak didiknya agar mendapatkan perpustakaan yang layak. “Saya bangga dengan anak didik saya, meskipun kekurangan namun minat baca mereka masih tinggi. Hal ini lah yang menjadi dasar semangat kami untuk terus berupaya mendapatkan perpustakaan yang layak untuk anak didik kami,” lanjutnya.

Bahkan pada tahun 2008 lalu, pihak sekolah pernah mengajukan permohonan untuk pembangunan Perpustakaan ke Dinas Pendidikan maupun pihak perusahaan yang berada di kampung tersebut dan sempat ditinjau namun hingga sembilan tahun berlalu, tidak ada sama sekali pembangunan perpustakaan tersebut. “Pernah tahun 2008 buat pengajuan, dan sempat ditinjau namun hingga sampean lihat sendiri, belum ada satupun tiang untuk pondasi pembangunan perpustakaan,” bebernya.

Ia menambahkan, untuk lahan di SDN 26 masih cukup luas untuk pembangunan perpustakaan, yang layak serta mampu menampung siswa, hanya masalah dana yang menjadi kendala yang dihadapi oleh SDN 26. “Saya berharap agar siswa mendapatkan hak mereka yakni pendidikan yang layak serta sarana belajar yang memadai yakni perpustakaan, karena dari mereka inilah lahir pemimpin suatu saat nanti, dengan membaca bisa menambah ilmu pengetahuan mereka,” katanya. (mh216)


Rumah Dinas Guru ‘Disulap’ Jadi Perpustakaan

Minggu, 18/06/2017

TAK MEMADAI: Kepala SDN 26, Mulyadiansyah menunjukan ruang perpustakaan hasil sulap dari rumah dinas guru yang tidak ditempati.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.