Senin, 19/06/2017

Sipir Terlibat Narkoba, Pecat!

Senin, 19/06/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sipir Terlibat Narkoba, Pecat!

Senin, 19/06/2017

TARAKAN- beberapa kali didapati ada sabu-sabu keluar masuk Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan, jadi berkesimpulan di dalam Lapas juga ada peredaran sabu. Namun Kepala Lapas Tarakan, Fernando Kloer memastikan pihaknya tidak main-main untuk menekan keterlibatan personelnya dalam peredaran sabu.

“Sekarang ini saja sudah berapa orang dipecat dan ada beberapa yang tinggal menunggu waktu. Jadi, saya tidak main-main, kalau terlibat pasti pecat, biar petugas saya sedikit, tidak masalah,” ujarnya.

Meskipun tidak memiliki kewenangan penuh memecat anggotanya, Fernando mengaku pihaknya sudah mengusulkan ke Direktoran Jenderal Lembaga Pemasyarakatan. “Ada satu anggota saya yang sudah vonis 8 tahun enam bulan, BI. Terus, ada lagi MJ, FD, BD dan  anggota saya juga sudah keluar pemecatannya, tapi sedang mengajukan banding. Selama 6 bulan ini mereka berdua saya tes urine memang negatif terus,,” bebernya.

Ia mengungkapkan, biasanya pemecatan tidak hanya karena tertangkap tangan menjual, mem-bawa atau menggunakan sabu. Namun, jika dalam beberapa kali sidak yang digelar di Lapas Tarakan ternyata positif sabu, bisa langsung diusulkan untuk dipecat.

“Banyak memang yang terlibat anak buah saya ini, biasanya turun pangkat 3 tahun. Tapi, saya tidak main-main masalah begini, mending tidak ada yang jaga sekalian, biar saja lari, pasti saya tidak disalahkan, daripada ada yang terlibat narkoba,” pungkasnya.

Ia juga mengaku kecewa dengan Pemerintah Daerah dan Provinsi yang terkesan membiarkan, nyaris tidak ada bantuan sama sekali ke Lapas Tarakan. Dengan 1.000 lebih narapidana dan tahanan di bawah binannya, hanya dijaga 3 anggota setiap shift.

“Coba pengamanannya dibantu dari Satpol PP atau polisi kah. Ini warga binaan sudah sampai 100 lebih, masa kita disuruh bertahan terus. Masih untung mereka (warga binaan. Red) tidak melarikan diri, padahal pagar kita cuma 3 meter saja,” tandas Fernando.

Padahal, ia mengungkapkan setiap kali razia digelar di dalam Lapas, selalu saja ada senjata tajam yang ditemukan. Jumlahnya mencapai puluhan, bahkan jika razia digelar 3 hari kemudian tetap tidak berkurang.

“Masuknya lewat mana saya juga bingung, apakah dilempar dari pagar Lapas atau dibawa masuk saat petugas kita lengah, makanya sangat mengkhawatirkan,” kata dia.

Pemkot Tarakan juga menurutnya, dari komunikasi terakhir mengaku belum bisa memberikan bantuan karena masih melakukan perbai-kan di internalnya. Namun, ia mendapatkan informasi Pemprov Kaltara akan mengucurkan dana Rp 5 miliar ke Lapas Tarakan dan segera dicairkan.

“Tapi, ini belum ada informasi lanjutan padahal saya sudah senang, apalagi Gubernur dan Menkumham. Padahal, yang saya dengar itu bekas Lapas lama didepan Lapas saat ini mau dijadikan Rumah Tahanan (Rutan), supaya tahanan tidak digabung dengan narapidana seperti sekarang. Kalau Rutan sudah tingkat 2, kita tidak khawatir lagi, tidak ada over kapasitas,” bebernya. (saf)

Sipir Terlibat Narkoba, Pecat!

Senin, 19/06/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.