Jumat, 02/02/2018

Labangka Barat Bisa Hasilkan PAD Rp600 Juta Setahun

Jumat, 02/02/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Labangka Barat Bisa Hasilkan PAD Rp600 Juta Setahun

Jumat, 02/02/2018

PENAJAM – Pemerintah Desa Labangka Barat, Penajam Paser Utara (PPU) akan meminta kepada pemerintah kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar secepatnya bisa mengelola water treatment Plant atau mesin pengolah air bersih di desa itu. Tapi sayang, mesin yang dibangun sejak tahun 2015 itu hingga kini belum rampung.

Kepala Desa Labangka Barat, Joko Sadyono mengatakan rencananya pihak akan mengelola mesin itu jika nantinya sudah diserahkan PUPR PPU kepada pemerintah desa. Setelah itu desa kata dia akan mengolah air mineral dalam bentuk kemasan.

“Kami sudah melayangkan surat ke PUPR PPU untuk penyerahan aset ke desa, kami akan mengelolanya melalui Bumdes, jadi kami bersama rekan PPD, LPM, RT sudah membicarakan, kalau bagaimana kalau dana desa kita arahkan ke permodalan di bidang pengelolaan air mineral dalam kemasan,” ungkap Joko Sadyono ketika ditemui, Kamis (1/1).

Dari hasil kajian PT Tanindo, Tangerang produsen mesin pengelola air standar untuk air minum, menyatakan hasilnya layak dikomsumsi karena kualitas airnya setara dengan air kemasan merek Aqua.

Sadyono membeberkan dari hasil perhitungannya, operasi mesin akan memakan biaya hingga Rp2,5miliar. Nilai itu sudah masuk biaya produksi.

“Kalau hanya dihitung biaya mesin sampai tempat itu hanya Rp1,3miliar, cuma ditambah dengan ongkos tenaga kerja dan sebagainya, seperti bangunan memerlukan sekitar Rp2,5 miliar,” ujarnya.

Tapi, Anggaran Dana Desa (ADD) di wilayahnya saat ini hanya tersedia sedkitar Rp920 juta dan Bumdes Rp100 juta. Jadi untuk membiayai operasional mesin pengolahan air itu belum memenuhi. Tapi, masih ada kesempatan melalui Kecamatan Babulu yang difasilitasi oleh Bupati PPU sebab informasi yang pihaknya dapatkan terdapat dana yang dapat dipinjamkan.

“Kami minta doanya, mudah-mudahan bisa terwujud dan kapasitas airnya untuk sementara itu enam liter per detik, air yang tersedia sekarang ini juga sudah di komsumsi meskipun rampa alat WTP,” pungkasnya.

“Secara analisa dalam perencanaan bisnisnya, dalam setahun bisa menghasilkan Rp600 juta jika dikelola oleh Bumdes karena membeli mesin sendiri,” jelasnya. (wn1017)


Labangka Barat Bisa Hasilkan PAD Rp600 Juta Setahun

Jumat, 02/02/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.