Selasa, 06/02/2018

Dapat Merugikan Petani, Aliansi Pemuda SP1-SP5 Tolak Tambang

Selasa, 06/02/2018

DITOLAK WARGA: Kehadiran perusahaan tambang di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara mendapat penolakan dari aliansi pemuda. Mereka menilai beroperasinya tambang dapat merugikan pertanian yang sudah ada. (Foro: ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dapat Merugikan Petani, Aliansi Pemuda SP1-SP5 Tolak Tambang

Selasa, 06/02/2018

logo

DITOLAK WARGA: Kehadiran perusahaan tambang di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara mendapat penolakan dari aliansi pemuda. Mereka menilai beroperasinya tambang dapat merugikan pertanian yang sudah ada. (Foro: ist)

TENGGARONG-Aliansi Pemuda yang ada di wilayah SP1 sampai SP5 Kecamatan Sebulu menolak keras hadirnya perusahaan tambang yang akan beroperasi diwilayah mereka.

Pasalnya mayoritas warga dari empat desa yakni Manunggal Daya, Giri Agung, Sumber Sari dan Mekar Sari ini berprofesi sebagai petani. Sehingga dengan hadir dan beroperasinya perusahaan tambang maka lahan pertanian yang saat ini menjadi mata pencaharian utama warga setempat lama kelamaan akan berkurang, baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

“Kita tetap menolak kehadiran perusahaan, karena sebagian besar masyarakat disini merupakan petani,” kata Iswan selaku perwakilan Aliansi Pemuda setempat.

Menurut Iswan, keberlangsungan hidup masyarakat petani harus diperhatikan secara menyeluruh, baik aspek kesejahteraan maupun aspek sumber daya pangan yang menjadi bidang dasar pada sendi kehidupan. Pihak perusahaan sebenarnya telah melakukan mediasi dan melibatkan langsung pihak warga terkait yang langsung bersinggungan dengan lahan yang akan digarap.

“Sudah melakukan, tapi tetap kami bersikeras dan konflik ini tetap berlanjut sampai pada ada kesepakatan antar perusahaan dan masyarakat petani,” ungkapnya.

Untuk diketahui perusahaan PT. SBA sudah memiliki izin untuk beroperasi sejak 2009 lalu. Namun belum bisa bergerak lantaran masih mendapat perlawanan dan hadangan dari warga empat desa, terutama dari pihak aliansi pemuda dan masyarakat petani.

“Yang pasti kita berpikir dampak berkepanjangannya, contoh daerah lain sudah banyak di Kukar ini. Tidak produktif lagi setelah tambang itu selesai, justru hanya meninggalkan penderitaan warga tempat beroperasinya perusahaan tambang,” pungkasnya. (hei)


Dapat Merugikan Petani, Aliansi Pemuda SP1-SP5 Tolak Tambang

Selasa, 06/02/2018

DITOLAK WARGA: Kehadiran perusahaan tambang di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara mendapat penolakan dari aliansi pemuda. Mereka menilai beroperasinya tambang dapat merugikan pertanian yang sudah ada. (Foro: ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.