Jumat, 09/02/2018

Strategi Kelompok, Harga Karet Terdongkrak

Jumat, 09/02/2018

SADAP: Kepala BPP Jempang bersama petani karet melakukan pola baru sadap getah karet yang bisa mendongkrak harga jual. (Foto: imran/korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Strategi Kelompok, Harga Karet Terdongkrak

Jumat, 09/02/2018

logo

SADAP: Kepala BPP Jempang bersama petani karet melakukan pola baru sadap getah karet yang bisa mendongkrak harga jual. (Foto: imran/korankaltim.com)

SENDAWAR – Kabar baik datang dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Jempang, Kutai Barat (Kubar). Saat ini, BPP Jempang telah memulai pola pengembangan  pemasaran getah karet petani di kawasan Kampung Tanjung Isuy dan Mancong, Kecamatan Jempang itu secara berkelompok.

Hal itu terbukti bisa menaikkan harga jual getah karet petani  yang semula oleh pengepul (tengkulak) karet hanya dihargai hingga Rp 5.500 perkilogram (Kg), saat ini sudah mencapai Rp7.000 hingga Rp8.000 per Kg.

“Pola yang kami terapkan adalah pemasaran getah karet secara berkelompok petani, mendapatkan harga spesial dari PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) di Palaran, Kota Samarinda. Harga spesial karena berdasarkan kadar karet kering,” jelas Kepala BPP Kecamatan Jempang, Kasto Maulidin kepada Koran Kaltim, Kamis (8/2) di Sendawar.

Dia membeberkan, dengan pola kelompok tani, dicontohkan cara mengumpil (menuai) atau penyadapan getah karet. Jadi, ada perbaikan mutu getah karet saat penyadapan. Kemudian, hasil getah karet petani secara bersama dalam kelompok dikirim ke pabrik karet PT MKC di Palaran. 

“Harga sesuai pabrik sangat bagus dan memuaskan petani. Karena hasil perbaikan mutu getah karet petani di Jempang mencapai kadar karet kering 59 persen, maka harganya Rp8 ribu per kg,” ujarnya. 

Saat ini kata Kasto, sudah ada 3 kelompok tani dari dua kampung di Kecamatan Jempang yang mengikuti pola yang diberikan oleh BPP Jempang. Para petani senang dengan harga tersebut. 

Karena itu, BPP Jempang mengajak petani karet se-Jempang untuk bergabung dalam pola tersebut. “Perbaikan mutu karet dengan tidak merendam (kentalan) getah karet. Kita menggunakan bahan penggumpal karet Specta yang direkomendasikan oleh perusahaan itu. Tidak boleh menggunakan penggumpal dengan bahan pupuk, karena kualitas dan kadarnya  rendah, serta berbau busuk,” urainya.

“Bahkan jangan sampai petani mencampurkan scrap (kulit batang pohon karet sadapan) ke dalam mangkok pengumpul getah. Kami sudah buktikan, harga saat ini dengan pola yang kami sampaikan ini sangat memuaskan,” tukasnya.

Kasto berharap, dengan pola ini bisa mendongkrak kenaikan harga getah karet yang sudah

hampir 10 tahun terakhir anjlok.  Dia berharao pola tersebut dapat diuji coba oleh instansi terkait dan diketahui para pemangku kebijakan di lingkup Pemkab Kubar. (imr)

Strategi Kelompok, Harga Karet Terdongkrak

Jumat, 09/02/2018

SADAP: Kepala BPP Jempang bersama petani karet melakukan pola baru sadap getah karet yang bisa mendongkrak harga jual. (Foto: imran/korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.