Jumat, 02/03/2018
Jumat, 02/03/2018
warga melakukan pembedahan buaya Kutim untuk mengeluarkan potongan bagian tubuh Aso yang di Makan Buaya.(istimewa)
Jumat, 02/03/2018
warga melakukan pembedahan buaya Kutim untuk mengeluarkan potongan bagian tubuh Aso yang di Makan Buaya.(istimewa)
KORANKALTIM.COM, Sangatta - Kabupaten Kutai timur (Kutim) Terkenal dengan daerah yang memiliki banyak Buaya pemakan manusia, tidak sedikit warga yang menjadi korban predator buas itu.
Pada tahun 1996 Kedua ekor buaya muara monster Sangatta pernah menggegerkan masyarakat Kaltim karena telah memangsa dua manusia di dua tempat terpisah hanya dalam selisih waktu satu bulan.
Lalu penduduk memburu dan membunuh kedua buaya ini untuk mengeluarkan potongan tubuh korban yang tertinggal di dalam perutnya.
Kini pada Selasa 27 Februari 2018 Kisah Manusia di Makan buaya kembali terulang di Kebuyahan RT. 05 Desa Marukangan Kecamatan Sandaran Kabupaten Kutai timur (Kutim).
Di ketahui Andi Aso Erang (36) warga Desa Marukangan Kecamatan Sandaran Kutim. Menjadi korban Buaya.
Selasa (27/2) sekitar jam 15.00 Wita, Andi Aso Erang meminta izin kepada istrinya Anisa, untuk pergi berkunjung ke tempat orang tuanya di kebuyahan RT. 05 Desa Marukangan Kecamatan Sandaran Kabupaten Kutai timur (Kutim). Saat akan meninggalkan rumah, Andi Aso sempat mengatakan kepada Anisa "Apabila sungai di Kebuyahan tidak banjir, maka dirinya akan mencari lukan (tudai)," ujar Aso kepada Anisa.
Keesokan harinya Jusnia yang merupakan kakak kandung dari Aso berkunjung ke rumah Aso, Jusnia hanya bertemu dengan Anisa yang menanyakan ke beradaan Aso di rumah mertuanya, Justina mengatakan Aso tidak pernah ke rumah orang tuanya.
Mendengan hal itu Anisa bberfirasat kalau suaminya pergi ke sungai Kebuyahan untuk mencari lukan (tudai). Anisa ditemani Amat yang merupakan adiknya langsung mencari Aso di sekitar pinggir sungai Kebuyahan, di sana tepat di pinggir jalan dekat jembatan barak 3 PT. Citra Palma Sejati, Anisa dan Amat menemukan sepeda motor serta sepasang sendal Aso, Anisa langsung memberitahu keluarga lainnya lalu sejak saat itu keluarga dan warga sekitar mulai melakukan pencarian hingga sore hari, namun sayangnya pencarian hingga sore hari belum membuahkan hasil.
Kemudian salah seorang warga melaporkan kejadian ke pos unit patroli Manumbar, lalu pukul 21.00 wita personil, Plair Manubar, bersama pos subsektor Manumbar, dan keluarga Aso serta warga sekitar kembali melakukan pencarian.
Sehari di lakukan ya pencarian akhirnya Andi Aso Erang ditemukan terapung di pinggir sungai dalam keadaan telah meninggal dunia tanpa kaki sebelah kiri dan tangan sebelah kiri, selanjunya jasad Aso langsung dievakuasi ke rumah orang tuanya.
Melihat kondisi Aso yang mengenaskan dugaan kuat ia telah diterkam buaya, kemudian sekitar jam 03.30 Wita, tidak jauh dari lokasi penemuan jasad korban, tim gabungan pencarian menemukan seekor buaya yang diduga telah menerkam korban, Brigpol Eko Supraptono langsung menembak buaya tersebut sebanyak lima kali tembakan hingga mengakibatkan buaya tersebut mati.
Jasad buaya itu dievakuasi dari dalam sungai menuju kebun dekat rumah orang tua Aso selanjutnya dilakukan pembedahan dan ditemukan potongan kaki kiri, tangan kiri, serta siku tangan kiri di dalam perut buaya tersebut.
Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan membenarkan adanya peristiwa tewasnya salah satu warga yang diterkam buaya di Desa Marukangan.
"Dari informasi tadi pagi sekitar jam 06.00 wita ditemukan jasadnya. Buayanya cukup besar, dari dalam perut buaya ditemukan kaki kiri korban," terang Teddy.
Penulis : Yuli
Editor : Bambang Irawan
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.