Kamis, 10/05/2018

Sulit Cari Ulama Berbahasa Persia di Balikpapan

Kamis, 10/05/2018

SALAH satu selasar di Rudenim Balikpapan. Tampak dinding kamar mereka ditempeli kertas bertuliskan tuntutan kebebasan.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sulit Cari Ulama Berbahasa Persia di Balikpapan

Kamis, 10/05/2018

logo

SALAH satu selasar di Rudenim Balikpapan. Tampak dinding kamar mereka ditempeli kertas bertuliskan tuntutan kebebasan.

BALIKPAPAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah tahu usulan DPRD, agar MUI mengirimkan ustaz ke Rumah Detensi Imigasi atau Rudenim. Tujuannya, agar ustaz itu memberikan tausiah kepada 149 pengungsi di Rudeni. Namun demikian, bagi MUI, terkendala dengan sulitnya mencari ustaz berkemampuan bahasa Persia.

Pasalnya, para pengungsi itu mayoritas berasal dari Afganistan kemudian Iran. Meski, ada juga yang berasal dari Somalia.

“Kami pernah meminta ke Rudenim dan IOM (International Organization for Migration), agar pengungsi dibina terkait dengan pelaksanaan ibadah kalau mereka itu muslim,” kata Sekretaris MUI Balikpapan, HM Jailani, kepada wartawan, Rabu (9/5).

MUI sempat menanyakan kepada Kepala Rudenim mengenai pembinaan pengungsi, yang ingin mencari suaka ke negara pihak ketiga. Ternyata di penampungan pengungsi itu, terdapat musala untuk mereka beribadah.

“Kita juga melihat langsung melalui kamera pengawas dan tidak ada aktivitas ibadah yang dilakukan. Bahkan tidak ada salat Jumat yang mereka lakukan. Sepanjang sepengetahuan kami alirannya Syiah,” ujarnya.

Sehingga untuk memberikan pemahaman mengenai Islam yang sesuai dengan aliran Sunni, lagi-lagi MUI kesulitan karena ketiadaan ustaz yang mampu berbahasa Persia. “Kalau ustaz yang bisa bahasa Inggris sih ada saja, tapi nggak banyak juga. Bisa saja kami membantu kalau terkait persoalan ibadah bahkan siap menjadi imam salat,” terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, Senin (7/5) lalu menyarankan, agar MUI mengirim ustaz dan ahli agama untuk pengungsi di Rudenim. Alasannya, pengungsi beraliran Syiah itu sulit diterima masyarakat muslim di kota ini, yang mayoritas Sunni.

“Tidak menutup kemungkinan jika mereka berubah, diIslamkan lagi, maka bisa saja akan diterima masyarakat,” kata Sabaruddin.

Selain itu, sebanyak 66 pengungsi dalam waktu dekat ini akan dipindahkan ke Rudenim Tanjungpinang di Kepulauan Riau. Pemindahan itu dilakukan secara bertahap, seraya menunggu negara pihak ketiga yang mau menerima pencari suaka tersebut. (hn5518)


Sulit Cari Ulama Berbahasa Persia di Balikpapan

Kamis, 10/05/2018

SALAH satu selasar di Rudenim Balikpapan. Tampak dinding kamar mereka ditempeli kertas bertuliskan tuntutan kebebasan.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.