Jumat, 22/06/2018
Jumat, 22/06/2018
PERMINTAAN TINGGI: Ayam potong yang banyak dipasarkan kini ukurannya cenderung lebih kecil. ( heri / korankaltim)
Jumat, 22/06/2018
PERMINTAAN TINGGI: Ayam potong yang banyak dipasarkan kini ukurannya cenderung lebih kecil. ( heri / korankaltim)
TENGGARONG – Tingginya harga ayam potong tak sebanding dengan kualitas ayam yang diperoleh. Pasalnya, ayam potong yang banyak beredar di pasaran kini merupakan ayam yang dipaksakan untuk panen dini.
“Ini kondisi terparah yang pernah kami alami, selain harga ayam yang terlampau tinggi, ayam yang kami jual juga ayam kecil, karena ayam yang seharusnya belum masuk umur panen terpaksa harus dipanen karena permintaan pasar,” kata Yuliani, pedagang ayam potong di Tenggarong kepada Koran Kaltim, kemarin.
Menurut Yuli, jika dalam kondisi normal dalam satu ekornya ayam bisa berbobot 2,5 Kg bahkan sampai 3 Kg per ekor, dengan kondisi langka seperti ini yang banyak beredar hanyalah ayam kecil yang bobotnya hanya berkisar 1,5 kilogram lebih.
“Ya memang ayam kecil yang sudah dipaksa panen, jadi ya paling bobot perekornya yang banyak dijual sekarang kisaran 1,5 kiloan lebih, jarang ada yang satu ekornya menyentuh 2 Kg. Banyak yang mengeluh dengan kondisi ini, sudah harganya mahal ayamnya kecil-kecil lagi, tapi ya mau bagaimana lagi memang kondisinya langka dan ayam dipaksa panen,” jelasnya.
Santer rumor berhembus kondisi langka ayam potong ini, kembali diperparah dengan adanya pembibitan dan penetasan yang gagal di sebagian tempat breading ayam.
“Iya saya dengar langsung dari adik saya yang lebih paham soal itu, memang katanya di tempat penetasan misalnya seharusnya bisa menegaskan sekian puluh ribu ekor namun yang bisa menetas hanya setengahnya saja. Tentunya dengan kondisi ini maka akan semakin membuat langka ayam dipasaran,” ujarnya.
Dalam kondisi normal usia yang harus dipanen untuk ayam potong berusia 35 hari lebih, dengan kondisi ini peternak terpaksa memanen ayam dengan usia 30 hari, sehingga ayam yang dihasilkan memang ayam kecil.
“Kita memprediksi kondisi seperti ini (langka, Red) berlangsung sampai akhir tahun, karena ini tidak hanya terjadi di Kaltim saja namun juga di Jawa dan daerah lainnya,” pungkasnya. (hei)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.