Sabtu, 23/06/2018

Warga Loa Kulu Terganggu Kepulan Asap Perusahaan

Sabtu, 23/06/2018

MERESAHKAN: Kepulan asap yang keluar dari cerobong PT Rimba Raya Lestari. Masyarkat sekitar mengaku resah dengan pekatnya asap yang dihasilkan dari operasional perusahaan. ( ist )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Warga Loa Kulu Terganggu Kepulan Asap Perusahaan

Sabtu, 23/06/2018

logo

MERESAHKAN: Kepulan asap yang keluar dari cerobong PT Rimba Raya Lestari. Masyarkat sekitar mengaku resah dengan pekatnya asap yang dihasilkan dari operasional perusahaan. ( ist )

TENGGARONG - Aktivitas pabrik kayu, PT Rimba Raya Lestari di Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara sejak beberapa tahun terakhir membuat warga sekitar perusahaan resah. Pasalnya, akibat pembakaran melalui cerobong asap pabrik kayu yang diduga mengakibatkan polusi udara.

Mustofa Rahman yang tinggal di sekitar perusahaan di RT 18, Desa Loa Kulu Kota mengaku sangat terganggu dengan aktivitas pembakaran karena mencemari udara dan mengancam warga sekitar. “Ini sudah terjadi sejak lama, seingat saya itu sejak 2010 lalu,” katanya kepada Koran Kaltim, Jumat (22/6).

Menurutnya, sebagai warga sangat bersyukur dengan kehadiran perusahaan PT Rimba Raya Lestari karena membuka peluang kerja, khususnya pada warga sekitar. Namun akibat pencemaran udara dari cerobong asap pabrik kayu itu, warga banyak terkena penyakit seperti inspeksi saluran pernafasan atau ISPA.

“Saya tahu persis bahwa cerobong asap itu yang mencemari udara kami karena pernah bekerja di sana selama bertahun-tahun,” beber Mustofa Rahman.

Padahal, kata dia, warga difasilitasi RT dan kepala desa Loa Kulu Kota pernah melakukan mediasi dengan perusahaan terkait pencemaran udara pada 2016 silam. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa perusahaan akan setop operasi sementara untuk memperbaiki cerobong yang mengeluarkan asap hitam tersebut.

Hal itu pun terealisasi, namun hanya bertahan sementara dan kembali lagi cerobong mengeluarkan asap hitam mengepul ke udara dan mencemari udara sekitar. “Intinya kami menuntut agar perusahaan memperbaiki cerobong asap yang mengeluarkan asap hitam itu,” tegasnya.

Sebab, lanjut Mustofa Rahman, asap hitam terus keluar dari cerobong itu nyaris setiap hari. Tentu warga sekitar yang terkenal dampak langsung akan menderita dibuatnya.

Camat Loa Kulu H Adriansyah yang dikonfirmasi kaget dengan keluhan warga itu. Pasalnya sampai sekarang belum ada laporan terkait keluhan akibat aktivitas PT Rimba Raya Lestari itu. “Belum ada laporan sama sekali,” tuturnya.

Namun, pria yang akrab disapa Haji Oyen itu langsung mengintruksikan Kasi Trantib untuk melakukan koordinasi dengan RT sekitar perusahaan dan manajemen PT Rimba Raya Lestari.

“Laporannya yang saya terima bahwa berdasarkn laporan anggota, itu cerobong memang untuk limbah sisa kayu yang dibakar. Tapi karena kayu yang dibakar posisinya basah jadi banyak menimbulkn asap. Anggota juga sudah menyampikn pada saat pembakaran sisa kayu agar dikurangi sehingga tidak banyak menimbulkn asap. Itu laporan Kasi Trantib,” terangnya.

Hingga berita diturunkan, manajemen PT Rimba Raya Lestari belum bisa dikonfirmasi. (ami)

Warga Loa Kulu Terganggu Kepulan Asap Perusahaan

Sabtu, 23/06/2018

MERESAHKAN: Kepulan asap yang keluar dari cerobong PT Rimba Raya Lestari. Masyarkat sekitar mengaku resah dengan pekatnya asap yang dihasilkan dari operasional perusahaan. ( ist )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.