Selasa, 03/07/2018
Selasa, 03/07/2018
TINJAU BANJIR : Walikota Samarinda, Syaharie Jaang melakukan peninjauan terkait dengan program penanggulangan banjir. Jaang berkesimpulan bahwa drainase di Samarinda masih buruk. ( santi / korankatlim)
Selasa, 03/07/2018
TINJAU BANJIR : Walikota Samarinda, Syaharie Jaang melakukan peninjauan terkait dengan program penanggulangan banjir. Jaang berkesimpulan bahwa drainase di Samarinda masih buruk. ( santi / korankatlim)
SAMARINDA - Buruknya tata bangunan dan konsep tata kota di Kota Samarinda diduga menjadi penyebab utama banjir ditambah saluran drainase.
Walikota Samarinda Syahranie Jaang saat meninjau beberapa lokasi titik banjir di dampingi Sekretaris Kota (Sekkot) Sugeng Chairuddin dan Kepala OPD mengatakan sejumlah titik-titik banjir tersebut sudah diketahui sebelumnya. Maka dari itu pada APBD Perubahan dan APBD 2019 ada hal strategis yang akan dilakukan untuk mengurangi dampak banjir.
“Saat ini juga kami sambil bekerja sesuai dengan perencanaan yang ada untuk penanganan banjir,” ucapnya.
Beberapa lokasi yang ditinjau Jaang yaitu Jalan DI Panjaitan - Mugirejo - Perum Griya Mukti - Simpang 4 Sempaja - Flyover - Jalan Jakarta Perum Korpri Loa Bakung - Loa Buah - Jalan HM Rifaddin - Jalan Cermai (RS Dirgahayu) - Jalan dr Sutomo (RSUD AW Syahrani) - Simpang Lembuswana.
Untuk simpang empat Jalan PM Noor, Jaang meminta kepada Sekkot untuk berkonsentrasi bagaimana cara mengurangi banjir di kawasan tersebut.
Terpenting jalan menuju bandara yaitu Jalan DI Panjaitan itu harus dipikirkan bagaimana saluran air yang ada itu tidak meluap lagi.
“Makanya tahap awal kami kan ada swadaya yang istilahnya hantu banyu tersebut bisa membersihkan saluran air pembuangan ke SKM dari sendimetasi, peluasan parit dan lain - lainnya,” terang Jaang. (sn318)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.