SAMARINDA - RSUD I.A Moeis, rumah sakit milik pemerintah daerah Samarinda itu dinilai sangat strategis berada di dua wilayah yaitu Samarinda dan Kutai Kartanegara.

Letaknya yang strategis menjadikan pilihan masyarakat daerah ini untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima. 

Meski berada di wilayah ibukota Kaltim ini, namun ternyata mayoritas pasien yang berobat di RSUD itu, didominasi warga Kukar. 

Walikota Samarinda Syaharie Jaang saat meresmikan gedung bedah beberapa waktu yang lalu, tidak mempersoalkan warga diluar kota Samarinda berobat di RSUD  I. A Moeis ini. Semua masyarakat sama haknya untuk mendapatkan pelayanan yang baik  dari Rumah sakit type C itu. Tidak mungkin pihak pengelola rumah sakit yang akan menjadi rujukan nasional pada tahun 2019 tersebut, menanyakan KTP si pasien yang ingin berobat. 

“Intinya RSUD ini, bisa berkembang pesat dengan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap serta didukung SDM yang handal,” katanya.

Untuk mendukung RSUD IA Mouis menjadi rujukan nasional dari type C ke type B, ditambahkan Direktur IA. Mouis Andi M Idris, pihaknya telah melengkapi dengan peralatan yang modern dan didukung 30 dokter specialis dan didukung pula 400 tenaga medis. 

Bagi masyarakat Samarinda dan sekitarnya , tidak perlu pergi ke Jawa untuk perawatan bedah, karena saat ini, Rumah sakit IA. Mouis telah memiliki gedung perawatan bedah yang memadai. Selain itu juga telah dilengkapi CT Scan, peralatan cuci darah dengan didukung tenaga medis yang telah terlatih.Untuk kenyamanan pasien, manajemen ini telah memberlakukan  sistem pemahaman dengan pengunjung. 

“Pemberlakuan aturan ini,  untuk menjaga agar tidak terjadi  hal-hal yang tidak diinginkan terhadap pasien maupun keluarga pasien. Untuk mendukung transportasi ke rumah sakit ini, pihak managemen minta kepada Dinas Perhubungan untuk bisa menyiapkan jalur angkot dari arah Loa Janan Ilir maupun dari Jalan Rifadin yang memiliki akses menuju arah Balikpapan,” tambahnya. (sn318)