SAMARINDA – Warga Jalan Bojonegoro, RT 13, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran sempat dihebohkan dengan runtuhan batu yang menimpa sejumlah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin pada Rabu (4/7). Kemarin, Kamis (5/7) berlangsung rapat di kantor Kelurahan Simpang Pasir untuk membahas permasalahan tersebut. Dari hasil rapat yang dihadiri pihak kelurahan, RT dan kepolisian dicapai sejumlah kesepakatan. 

“Intinya yang mengerjakan pembukaan lahan tersebut tadi sudah meminta maaf ke masyarakat. Dia mengaku sudah koordinasi dengan RT 17 dan RT 15 yang dilewati alat beratnya untuk menuju ke bukit tersebut, namun dia tidak izin dengan kelurahan dan juga pengelola makam,” kata Kapolsek Palaran, Kompol Anrias Nurcahyo Wibowo. 

Dijelaskannya, dari pihak pemilik lahan akan membersihkan material galian yang terlanjur jatuh ke bawah dan menimpa pemakaman. 

“Dia juga bersedia membersihkan galian tanah yang sudah tertumpuk di atas sehingga tidak terjadi longsor susulan ke arah makam, kemudian bersedia mengganti dan memperbaiki apabila ada nisan yang rusak karena runtuhan,” tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, sejumlah makam tertimpa batu yang jatuh dari atas bukit yang sedang dilakukan penggalian. Foto kejadian tesebut sempat beredar di media sosial (medsos) dan sejumlah petugas kepolisian dan juga camat Palaran, Suwarso langsung meninjau lokasi untuk memastkan apa yang terjadi. 

“Tidak ada pemberitahuan sebelumnya terkait hal ini. Karena ini bersentuhan dengan makam dan di sekitarnya ada pemukiman, harapan saya itu ada kajian teknis supaya tidak berdampak ke lingkungan seperti ini,” kata Camat Palaran, Suwarso saat meninjau lokasi tersebut. (dor)