Jumat, 06/07/2018
Jumat, 06/07/2018
Sunardi
Jumat, 06/07/2018
Sunardi
TENGGARONG – Pasca naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax sebanyak Rp 800 per 1 Juli lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kutai Kartanegara (Kukar) menduga naiknya pertamax itu tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Kukar.
“Kita belum bisa berbicara soal data, karena Pemda tidak menganggarkan untuk melakukan perhitungan data tahun ini. Kalau dugaan, kenaikan bbm itu memang menimbulkan inflasi, hanya saja tidak berpengaruh signifikan”kata Kepala Seksi Statistik Distribusi, BPS Kukar, Sunardi kepada Koran Kaltim, Jumat (6/7).
Menurutnya, inflasi akan sangat terpengaruh jika jenis bahan bakar yang dipakai kendaraan umum seperti bus, truk distribusi ataupun taksi online mengalami kenaikan.
“jadi pengaruhnya kecil, kecuali bensin dan solar yang dipergunakan kendaraan umum itu mengalami kenaikan, otomatis inflasi akan meninggi karena biaya transportasi pasti naik ,” tutunya.
Hanya saja, lanjut Sunardi, tidak berpengaruhnya kenaikan Pertamax terhadap inflasi tetaplah hanya berdasarkan dugaan lantaran pihaknya tidak melakukan perhitungan, sebelumnya memang tidak ada kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kukar untuk menganggarkannya menemukan data yang akurat.
“Kalau daerah kota seperti Samarinda, Bontang, Balikpapan itu memang memang kota inflasi, sehingga untuk perhitungannya Pemerintah Pusat langsung yang menganggarkan. Berbeda dengan kabupaten, kalau tidak ada kerjasama dengan Pemda maka kita tidak bisa mengumpulkan data-data di lapangan.” Demikian Sunardi. (rf218)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.