Kamis, 12/07/2018
Kamis, 12/07/2018
PRODUKSI UMKM : Tas nonplastik yang disediakan salah satu ritel modern. Tas ini merupakan produksi UMKM di Balikpapan.
Kamis, 12/07/2018
PRODUKSI UMKM : Tas nonplastik yang disediakan salah satu ritel modern. Tas ini merupakan produksi UMKM di Balikpapan.
BALIKPAPAN - Penerapan regulasi pengurangan kantong plastik memberi peluang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memproduksi tas nonplastik. Mengingat ritel modern juga membutuhkan tas kreasi mereka.
Seperti yang dirasakan perajin tas nonplastik, Dwi Ida yang sejak 2012 lalu memproduksi tas berbahan kain dan spunbond. Tas karyanya itu telah dipesan beberapa ritel modern.
“Pesanan sudah ada yang masuk. Ukurannya macam-macam dan kami bisa memproduksi 200 tas dalam waktu 2 jam karena dikerjakan oleh lima penjahit,” kata Dwi Ida (11/7).
Awalnya Ida dan rekan-rekannya dilatih Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsen di lingkungan dan sejak itulah rutin membuat tas yang bukan berbahan plastik dengan berbagai macam ukuran.
“Kita buat ada yang untuk 10 kilogram tapi ada juga yang besar. Untuk bahannya dari kain dan spunbond. Satu kantong ukuran kecil dijual Rp6 ribu dan yang besar Rp25 ribu,” terangnya.
Sedangkan untuk bahan tas nonplastik itu dipesannya dari pulau Jawa meski ada pula bahan lokal. Itu dilakukan untuk menyiasati harga dan menepis anggapan mahal dari konsumen.
“Supaya perbedaan harganya nggak jauh sehingga pesanan bisa lebih murah. Harga jualnya juga. Yang pesan tas ini ada juga loh dari ritel di Samarinda,” jelasnya.
Meski begitu, Ida juga tetap membuat tas daur ulang dari bahan plastik termasuk membut hiasan dinding dan pot bunga. “Produksinya tergantung dari pesanan untuk daur ulang ini, tetapi bahannya sudah kami kumpulkan terlebih dahulu,” ungkapnya. (hn518)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.