Jumat, 20/07/2018
Jumat, 20/07/2018
NOBAR:Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto didamping sejumlah aparat gabungan menggelar nonton bareng (nobar) film ‘22 Menit’ bersama warga masyarakat di Big Mall. ( dor / korankaltim)
Jumat, 20/07/2018
NOBAR:Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto didamping sejumlah aparat gabungan menggelar nonton bareng (nobar) film ‘22 Menit’ bersama warga masyarakat di Big Mall. ( dor / korankaltim)
SAMARINDA – Bioskop Big Mall Samarinda mendadak dipadati ratusan aparat gabungan kepolisian dan TNI pada Kamis (19/7) sekitar pukul 12.30 WITA. Ini karena Polresta Samarinda menggelar nonton bareng film berjudul 22 menit. Film yang menggambarkan kejadian bom Thamrin pada 2016 lalu. Film tersebut menjadi cukup mendebarkan karena beberapa adegan aksi baku tembak saat pengejaran terhadap pelaku teror hingga semuanya tertangkap.
Selain dihadiri aparat kepolisian, nonton bareng tersebut juga dihadiri masyarakat dan sejumlah awak media. Usia menonton film, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto yang diwawancarai awak media, mengajak masyarakat samarinda agar menolak radikalisme. “Ini sebuah fakta sejarah yang ada di bom thamrin sehingga mereka atupun yang menonton film ini agar bisa memiliki apresiasi diri bahwa radikalisme itu memang jangan sampai tumbuh di lingkungan masyarakat kita,” tandasnya.
“Pesan yang ke dua adalah masyarakat jangan takut terhadap aksi terorisme,” timpalnya. Dia pun menilai film tersebut sangan bagus dan telah menyerupai dengan yang sebenarnya. “Ini fakta sejarah,” paparnya. Kasimun (58), salah satu warga yang menonton film tersebut mengaku sedih melihat sejulmah korban yang berjatuhan. “Menurut saya film ini perlu ditonton karena sering polisi ini dianggap remeh, ini perjuangannya kan nyawa taruhannya, saya salut betul, tapi saya sedih melihat korban korbannya kayak gitu,” jelas Kasimun.
Dia menuturkan, salah seorang putranya merupakan Calon Siswa (Casis) Polri, dan dirinya mengaku ihlas jika nanti anaknya harus ditugaskan ke mana-mana sebagai anggota polri. “Ihlas, apapun yang terjadi itu sudah risiko, saya merestui,” demikian Kasimun. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.