TENGGARONG - Pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari limbah sawit kembali terjadi di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). Kali ini terjadi di Kecamatan Muara Kaman 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, sudah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan langsung terhadap dugaan pencemaran ini. 

Dugaan pencemaran ini pertama kali terungkap melalui akun media sosial, Facebook. Akun Triwan Iwan mengupload foto di grup Facebook Save The Mahakam Dolphin (Selamatkan Pesut Mahakam dari Kepunahan). Dalam postingannya, Iwan menulis “Bukti limbah sawit dan CPO yang dibuang ke rawa dan berkemungkinan kuat mengalir hingga sungai mahakam. #ada_yang_mengusut...?’.

Dalam postingan itu, Iwan mengupload foto pencemaran. Limbah yang terbuang ke rawa berwarna pink. Postingan ini kemudian viral setelah beberapa nitizen membagikan dan memposting ulang tulisan iwan itu.

“Kami sudah menerjunkan tim setelah ada laporan pada Selasa sore. Tapi hasilnya belum tahu karena tim masih di lapangan,” kata Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Kukar, Abdul Hamid Budiman.

Hanya saja, Hamid mengaku ragu jika postingan itu merupakan limbah CPO. Sebab sepengetahuannya limbah sawit itu berwarna gelap atau hitam. “Setahun saya begitu, tapi tunggulah sampai ada hasil dari tim,” jelasnya.

Sementara, pihak PT Prima Mitra Jaya Mandiri (PMM) yang memiliki kebun sawit di wilayah Muara Kaman menyatakan tak tahu menahu tentang pencemaran itu. “Kami berbasis ramah lingkungan. Lagian itu bukan limbah, bisa saja limbah tekstil atau limbah kayu karena kalau limbah CPO itu warnanya hitam. Kan sawit itu dibakar jadi arang dan tentu warnanya hitam, bukan pink,” tegas Yayan, perwakilan PT PMM.

Ia menolak tegas jika ada tudingan kepada PT PMM sebagai pelaku pencemaran, namun lebih baik menunggu hasil pemeriksaan dari DLHK. “Kami akan tindak lanjuti karena itu pencemaran nama baik. Dari DLHK tadi memang ada menghubungi saya, tapi  saya nggak bisa dampingi dan orang lapangan yang mendampingi mereka,” tegasnya. (ami)