SANGATTA – Pencairan Insentif Daerah (Insenda) untuk tiga dokter di RS Sangkulirang belum disalurkan sejak empat bulan terakhir. Kabar tersebut menjadi pembahasan penting dalam rapat rutin mingguan, Coffee Morning, di kantor Bupati, Senin (27/8), kemarin.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kutim, Hariyati. Ia mengingatkan keterlambatan proses pencairan insentif tersebut jangan sampai diketahui kementerian.

Dilanjutkannya, untuk satu dokter saja mendapat insentif sebesar Rp13 juta perbulannya. seharusnya para dokter menerima insentif tersebut setiap bulannya, tidak molor hingga empat bulan. “Karena belum terbayar empat bulan jadi menumpuk banyak,” katanya.

Jika dihitung, uang insentif yang harus dibayar Pemkab hingga mencapai Rp52 juta perorangnya. Sehingga pihaknya meminta pada pemerintah untuk memprioritaskan kebutuhan tersebut, demi kelangsungan pelayanan kesehatan di daerah. Terlebih lagi akan memasuki September.

“Saya harap wabup bisa menyurati BPKAD untuk mengeluarkan anggaran ini,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang menegaskan akan segera membayarkan insentif dokter tersebut, sesuai dengan komitmen yang telah dibangun bersama. Menurutnya, tanggungjawab pemerintah harus diprioritaskan.

“Iya, untuk hal itu kan komitmen kami. Dimana ada tiga dokter yang bersinergi dan harus dipenuhi, pasti kami bayar,” paparnya.

Pemenuhan kebutuhan akan ke tiga dokter tersebut tidak hanya insentif saja, melainkan kebutuhan lain seperti perumahan maupun transportasi, juga akan dihitung.

“Keperluan insentif ini akan dipenuhi bersamaan dengan gaji TK2D dan gaji TKTPA,” tutupnya. (yul1116)