Kamis, 20/09/2018

Industri Rumahan Batik Paser Terus Menggeliat

Kamis, 20/09/2018

BATIK PASER : Suliono, pemilik home industri batik khas Paser Tunjung Langit menunjukkan koleksi batik hasil produksinya. ( dwi / korankaltim )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Industri Rumahan Batik Paser Terus Menggeliat

Kamis, 20/09/2018

logo

BATIK PASER : Suliono, pemilik home industri batik khas Paser Tunjung Langit menunjukkan koleksi batik hasil produksinya. ( dwi / korankaltim )

TANA PASER - Industri rumahan batik khas Paser telah menggeliat sejak 10 tahun silam. Batik Tunjung Langit yang digagas oleh Suliono, warga Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser mengusung motif berciri khas budaya Paser. 

Suliono mengatakan, setiap daerah memiliki kultur budaya yang berbeda. “Karena perbedaan Kultur dan budaya, tentu keberhasilan di daerah lain belum tentu bisa diterapkan di Paser, apalagi berkaitan dengan kesuksesan seni budaya lokal,” ujarnya, Rabu (19/9).

Ia mengakui, setiap motif yang diterapkan pada kain batiknya terinspirasi dari beberapa hal yang berkaitan erat dengan Kabupaten Paser. “Ada beberapa motif yang terinspirasi dari binatang di Paser, ada juga yang berdasarkan tumbuhan dan ada juga yang terobsesi dari motif kerajaan Paser,”terangnya.

Banyak kendala yang dia rasakan selama mengembangkan batik ini. “Yang saya khawatirkan regenerasi dari pecinta budaya paser ini, terutama untuk pengrajin batik, sekarang saja yang menekuni batik secara usia sudah mendekati lanjut usia, artinya jika pemerintah tidak berupaya untuk membangkitkan gairah pemuda untuk meneruskan budaya Paser, maka apa yg kami gagas saat ini bisa saja hilang di kemudian hari,”katanya.

Suliono yang baru saja pulang dari kunjungan ke indsutri Batik di Pulau Bali mengakui, untuk menjalankan produksi batik secara maksimal diperlukan modal cukup besar. 

“Ya kami sadar semua itu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan itu semua perlu proses, tapi secara perlahan kami akan usahakan untuk bisa bersaing dengan pengusaha batik di luar Paser,”tukasnya.

“Selain peralatan juga yang membedakan adalah teknik pengembangan yang dilakukan mereka disana.Sedangkan untuk di Paser, sejak 2008 kami berdiri kemudian pada 2010 kami masih dalam proses pengenalan dan sampai saat ini kami masih melakukan perbaikan terhadap apa yang telah kami wujudkan,”terangnya.

Dia mengaku bersyukur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser telah memberikan dukungan  terhadap produksi batiknya. “Sekda sudah merancang agar setiap OPD bisa menggunakan batik Paser sebagai pakaian dinas, ini merupakan satu motivasi besar bagi kami dan kami juga akan memaksimalkan pelayanan kami,”pungkasnya. (dc1217)

Industri Rumahan Batik Paser Terus Menggeliat

Kamis, 20/09/2018

BATIK PASER : Suliono, pemilik home industri batik khas Paser Tunjung Langit menunjukkan koleksi batik hasil produksinya. ( dwi / korankaltim )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.