Minggu, 14/10/2018

Penderita HIV/AIDS Capai 485 Kasus, 10 Meninggal Dunia

Minggu, 14/10/2018

Suheriyono

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Penderita HIV/AIDS Capai 485 Kasus, 10 Meninggal Dunia

Minggu, 14/10/2018

logo

Suheriyono

BALIKPAPAN - Temuan HIV/AIDS mencapai 114 kasus hingga triwulan kedua 2018. Adanya temuan itu membuat jumlah penderita menjadi bertambah karena pada 2017 lalu ditemukan 371 kasus.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Suheriyono membeberkan, telah 10 orang penderita meninggal akibat HIV/AIDS pada tahun ini.

“Adanya temuan itu menjadikan penderita bertambah menjadi 485 orang dan telah 10 penderita meninggal,” beber Suheriyono (14/10).

Dinas Kesehatan telah mempersiapkan layanan testing dan konseling di seluruh Puskesmas di Kota Balikpapan. “Screening dan testing bisa dilakukan di Puskesmas dan bagi masyarakat yang merasa berisiko, bisa tes di sana,” imbaunya.

Tak hanya itu, Dinas Kesehatan pun rutin melakukan penyuluhan mulai dari lingkungan RT dan sekolah-sekolah. Penyuluhan tersebut juga melibatkan tim dari Puskesmas di seluruh kelurahan.

“Kami screening juga lokasi-lokasi yang dianggap berisiko seperti panti pijat, kafe-kafe termasuk Rutan dan Lapas karena potensinya sebagai tempat berkumpul,” ujarnya.

Pasalnya, sejak pembongkaran eks lokalisasi Lembah Harapan Baru Km 17 dan Manggarsari menjadikan pemetaan potensi sulit dilakukan.

“Dahulu kan ada lokalisasi, jadi screening dilakukan dengan mendatangi tempat tersebut. Kalau sekarang (screening) harus menyebar,” ucapnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga membuma stan informasi dan testing HIV/AIDS di Plaza Balikpapan. Termasuk pengobatan bagi para penderita di sejumlah fasilitas kesehatan.

“Penderita harus berobat seumur hidup karena tak bisa disembuhkan dan layanan pengobatan bisa di Puskesmas  dan Rumah Sakit Kanujoso Djatiwobowo serta Rumah Sakit TNI AD dr Hardjanto,” terangnya.

Dinas Kesehatan telah menggandeng Dinas Sosial untuk pemberdayaan Orang dengan HIV/AIDS atau Orda. “Persoalan dan penanganan sering juga dibahas dalam berbagai forum diskusi,” pungkas Suheriyono.

Seperti diketahui penyebaran HIV/AIDS tak hanya melalui aktivitas seks dengan gonta-ganti pasangan dan konsumsi narkoba. Prilaku seks menyimpang seperti gay dan lesbian juga berisiko terpapar virus mematikan ini.

Ditambah lagi, warga Madinatul Iman digegerkan dengan grup media sosial bernama Kumpulan PIN Gay Balikpapan yang jika terbukti maka membuat potensi penyebaran HIV/AIDS bisa menjadi lebih massif. (hn)

Penderita HIV/AIDS Capai 485 Kasus, 10 Meninggal Dunia

Minggu, 14/10/2018

Suheriyono

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.