Senin, 15/10/2018

Imunisasi MR Sudah Berjalan 75 Persen

Senin, 15/10/2018

Vaksin MR: Pemberian vaksin MR kepada anak sekolah di Sangatta

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Imunisasi MR Sudah Berjalan 75 Persen

Senin, 15/10/2018

logo

Vaksin MR: Pemberian vaksin MR kepada anak sekolah di Sangatta

SANGATTA – Imunisasi Measles Rubella (MR) tahap dua di Kutim masih terus berjalan, hingga akhir Oktober 2018 mendatang, karena banyaknya masyarakat yang masih ragu dengan kandungan ada didalam imunisasi tersebut.

“Karena kemarin sempat diisukan haram, jadi banyak masyarakat yang ragu ikut imunisasi. Tadinya vaksin sampai Agustus dan kami mengundur hanya sampai September saja, namun karena kami harus mencapai target jadi diundur sampai Oktober,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani.

Meski masih terus berjalan, sambungnya, namun cakupannya masih kurang. Berdasar data dari Dinkes, imunisasi ini baru berjalan 75 persen terhadap anak berusia 9 bulan-15 tahun.

“Sekarang masih 75 persen saja, dengan melibatkan Dinkes, MUI dan Menteri Agama, sekarang pun kami masih sosialisasi untuk imunisasi,” jelasnya. 

Ada sejumlah sekolah yang masih menolak untuk imunisasi, dan tentu saja hal itu menjadi target Dinkes dengan harapan mencapai 95 persen imunisasi MR terealisasi, agar Kutim terbebas dari campak dan rubella.

“Ada beberapa sekolah yang masih menolak ikut imunisasi, kalau belum mencapai 95 persen MR masih bisa menjadi ancaman bagi kutim,” ujarnya.

Bahrani menuturkan, MR itu merupakan penyakit yang bahaya sehingga imunisasi tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai kasus measles dan rubella. Measles sendiri, sambungnya, menyebabkan kematian dan rubella jika menular kepada ibu hamil, maka bisa terjadi keguguran, kecacatan permanen pada bayi, yang disebut cognitive rubella syndrom (CRS).

Menurutnya,Indonesia saat ini darurat CRS, karena cukup banyak yang terkena kasus tersebut. “MR ini berbahaya dan harus berobat ke lima poli sekaligus, MR sangat bahaya bagi ibu hamil karena jika sudah terkena tidak akan sebanding dengan biaya berobatnya,” tutur Bahrani

Bahrani juga membeberkan ada beberapa daerah di Kutim yang telah mencakup 95 persen mengikuti vaksin MR, sehingga ia mengharapkan Sangatta dan daerah lainnya juga dapat mencapai 95 persen tinggal kepeduliannya terhadap MR.

“(Kecamatan) Wahau, Batu Ampar, Long Mesangat itu sudah bagus, 95 persen, semoga daerah lain bisa mengikuti,” pungkasnya. (yul)

Imunisasi MR Sudah Berjalan 75 Persen

Senin, 15/10/2018

Vaksin MR: Pemberian vaksin MR kepada anak sekolah di Sangatta

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.