BALIKPAPAN - Posko tanggap darurat gempa yang berdiri di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan berakhir sejak Jumat lalu. Tercatat sebanyak 2.224 pengungsi korban gempa Sulawesi Tengah telah tertangani.

General Manager PT Angkasa Pura 1 Balikpapan, Farid Indra Nugraha mengatakan, posko yang didirikan pada 1 Oktober 2018 berfungsi untuk menangani pengungsi dan melaksanakan penyaluran bantuan logistik serta donasi dari masyarakat.

“Berdasarkan evaluasi, juga tidak ditemukan sesuatu hal yang menganggu selama posko berfungsi, semua berjalan sesuai penugasan,” kata Farid Indra Nugraha kepada Koran Kaltim, Senin (15/10).

Tak hanya posko saja, pihak maskapai di Bandara SAMS Sepinggan juga memberikan bantuan berupa harga tiket murah bagi pengungsi yang ingin menuju ke daerah lain. “Tercatat 2.244 pengungsi telah diberangkatkan ke tujuan akhir,” ujarnya.

Sedangkan bantuan donasi yang terkumpul lebih dari Rp142 juta dan sudah tersalurkan sebesar Rp79 juta lebih. Bantuan yang tersisa akan disalurkan ke Palu baik berupa donasi maupun logistik.

“Banyak pesawat bantuan yang terbang setiap hari ke Palu dan ini dapat mempermudah penyaluran ke sana. Bantuan penerbangan dari negara-negara sahabat juga masih ada,” ucapnya.

Adapun negara yang mengirimkan bantuan dalam misi kemanusiaan yakni Singapura, India, Ukraina, Qatar, Jepang, Australia, Inggris, Selandia Baru hingga Turki, Swiss, Tiongkok, dan Filipina.

“Kami tetap memberi akses ke Hanggar C dan D dikhususkan untuk menerima serta menyaluran bantuan saja. Silakan bagi masyarakat yang ingin membantu, kami sediakan tempat di sana,” imbuh Farid.

Sementara itu, di posko bantuan Pemkot Balikpapan telah terkumpul donasi Rp1,9 miliar. Paling banyak donasi langsung ke posko yakni sebesar Rp1,3 miliar, sedangkan yang melalui rekening Bank Kaltimtara mencapai Rp624 juta. (hn)