Rabu, 24/10/2018

Merasa diJebak Soal Vaksin MR, Ini Klarifikasi Pihak SDN 005 Loktuan

Rabu, 24/10/2018

kepala SDN 005 Loktuan, Akhmadi ( kanan)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Merasa diJebak Soal Vaksin MR, Ini Klarifikasi Pihak SDN 005 Loktuan

Rabu, 24/10/2018

logo

kepala SDN 005 Loktuan, Akhmadi ( kanan)

BONTANG- Perdebatan vaksin MR hingga kini masih saja terus terjadi. Seperti yang terjadi di SDN 005 Wilayah Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, Selasa, 23 Oktober 2018.

Beberapa orangtua diketahui tidak setuju saat anaknya hendak di vaksin. Hal ini terlihat saat dipanggil pihak sekolah untuk sosialisasi vaksin MR, dan para ortu memprotes pihak sekolah yang menurut mereka menjebak anaknya agar divaksin, tanpa persetujuan orangtua murid. Dan salah satu orangtua muridpun menviralkan hal tersebut di media social Facebook.

Dari akun Yulinya Hamid, menuliskan “Orangtua sementara disosialisasi di ruangan lain, belum selesai sesi sosialisasi, bahkan belum sesi tanya jawab. Anak-anak di kelasnya sudah disuntik. Dibilang ortunya sudah setuju. Ternyata banyak yang belum setuju. Dan sudah banyak yang terlanjur disuntik. Dan ternyata anak-anak yang disuruh hadir hari ini adalah anak-anak yang belum vaksin rubella. Sedangkan yang sudah vaksin diliburkan. “Kami para ortu termasuk saya baru tahu, kalau yang hadir hari ini yang belum di vaksin. Pas kepsek ditanya ngeles mulu. Tolong hargai keputusan kami sbg wali murid!!! Apa arti surat ttd bermaterai???. Kalo anak kami diginikan.”

Sementara saat Koran Kaltim, mencoba mengkonfirmasi ke pemilik akun Yulinya Hamid. Yuli membenarkan, jika ia sempat marah karena merasa dijebak. Menurutnya, anaknya sepulang sekolah pada Senin (22/10/2018), diberi undangan sosialisasi, dan tidak lama setelah itu gurunyapun ngundang melalui WA. “Saya tanyakan kok ada kata sweepingnya, bilang wali muridnya tanya saja besok ke Kepsek. Tapi gurunya sama sekali tidak ngomong kalau hari ini (kemarin, Red) anak-anak yang sudah disuntik diliburkan,” kata Yuli.

Nah, saat ia berada di ruangan untuk mendengarkan sosialisasi, Yuli mengaku melihat 3 orang dokter yang pakai baju PNS keluar dari ruangan, dan ia mendengar mereka bicara akan ke dalam kelas. “Saya langsung keluar juga mencari anak saya. Dan saya protes kok mau disuntik? Kan belum selesai sosialisasinya? Tapi kata bu guru, sudah ada ortu yang setuju. Jadi waktu itu saya bilang kalau gitu keluarkan anak saya dan bu guru setuju saja,” terang Yuli.

Yuli juga mengaku, saat dirinya kembali ke ruang sosialisasi banyak ibu-ibu yang kabur mencari anak-anaknya, dan memprotes ke Kepsek.

“Kita ini dijebak namanya. Di undangan yang tidak hadir dianggap setuju suntik, ternyata kita hadirpun tetap dianggap setuju semua. Belum selesai rapat, pihak Depag dan MUI belum datang jelaskan haram halal, anak-anak sudah disuntik. Alasan kepsek katanya menghemat waktu, perintah bu walikota katanya sesuai edaran,” beber Yuli.

Terpisah, kepala SDN 005 Loktuan, Akhmadi membantah jika mereka menjebak anak-anak agar mau disuntik. “Kita seakan dituduh kongkalikong menjebak anaknya bisa disuntik. Padahal kita hanya memfasilitasi program pemerintah,” kata Akhmadi.

Ia juga tak menampik, jika yang diundang hari Selasa adalah para ortu yang awalnya menolak untuk di vaksin. “Kami undang yang menolak sebelumnya, kami panggil untuk datang dan kami jelaskan, dan sosialisasi ini kerjasama antara pihak Puskesmas Bontang Utara 2, Dinkes dan MUI. Rencananya sih target mulai pukul 8 sampai 10 siang. Namun molor hingga pukul 11 lewat,” jelasnya.

Akhmadi juga mengatakan, kemungkinan kejadian terjadi karena miss komunikasi saja. “Banyak ortu yang sudah paham dan minta disuntik duluan, karena banyak pekerjaan di rumah. Itupun saya sudah sampaikan bagi yang mau saja. Yang ngga mau ngga usah. Itu hak masing-masing, akhirnya ya seperti itu, ibu tadi sambil marah-marah dan mengajak anaknya pulang, sambil ngancam akan meng-viralkan masalah ini,” jelasnya. (cil)

Merasa diJebak Soal Vaksin MR, Ini Klarifikasi Pihak SDN 005 Loktuan

Rabu, 24/10/2018

kepala SDN 005 Loktuan, Akhmadi ( kanan)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.