Selasa, 13/11/2018

Proyek Kereta Api Kaltim Kembali Dibahas

Selasa, 13/11/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Proyek Kereta Api Kaltim Kembali Dibahas

Selasa, 13/11/2018

logo

SAMARINDA - Pemprov Kaltim kembali membahas percepatan pembangunan jalur Kereta Api yang akan menghubungkan tiga kabupaten yaitu  Panajam Paser  Utara, Kutai Kartanegara  dan Kutai Timur.

Rapat dipimpin Asisten II Setdaprov Kaltim Ichwansyah, namun Koran Kaltim hanya mendapatkan informasi dari Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong. “Belum ada perkembangan signifikan,” ucap Salman dikonfirmasi kemarin.

Rapat tersebut, kata dia baru sebatas pembahasan awal, untuk percepatan proyek tinggalan Awang Faroek Ishak. Pembangunan kereta api, yang di garap oleh  PT Kereta Api Borneo (KAB) sedianya digadang bakal menjadi salah satu urat nadi pendongkrak perekonomian Kaltim, dengan diversifikasi dari sumber penggalian dan pertambangan.

Tapi, sejak dilakukan peletakan batu pertama rel kereta api di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 

Maloy pada Desember 2016 silam, hingga kini, kegiatan yang sempat masuk proyek strategis nasional ini belum menunjukkan progres signifikan. 

Sempat beredar kabar bahwa proyek Kereta Api Borneo dibatalkan. Kereta Api Kaltim dicoret pemerintah dari Program Strategis Nasional (PSN), bersama dengan 13 PSN lainnya di seluruh Indonesia.

Saat itu Pemprov Kaltim melalui Kabiro Humas, Tri Murti Rahayu menjelaskan dicoretnya Kereta Api Kaltim dari PSN, tak memberikan efek apapun pada proyek KAB yang saat ini menggandeng investor BUMN luar negeri yakni Russian Railways.

“Kenapa tidak memberikan dampak? Saya jelaskan. Yang dicoret dari PSN, adalah proyek KA dari nasional, bukan proyek KA yang menggandeng investor,” kata Tri Murti Rahayu pertengahan April lalu.

Dia menjelaskan, pemerintah pusat memang pernah memiliki agenda pembangunan jalur KA penumpang yang hubungkan beberapa provinsi, meliputi Kalsel, Kalbar, Kalteng dan Kaltim. Proyek itu adalah kereta untuk penumpang. 

“Proyek ini yang dicoret,” kata dia.

Sementara, proyek KAB adalah proyek yang berbeda. Proyek jalur KA untuk batubara dan sawit  yang nantinya juga diproyeksikan untuk penumpang. Sumber dananya pun berbeda. “Yang di PSN, adalah dana APBN, sementara KA Borneo, murni investor Rusia,” ungkap dia. (rs)


Proyek Kereta Api Kaltim Kembali Dibahas

Selasa, 13/11/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.