Sabtu, 17/11/2018

Galeri Benda Sejarah Kutim Tak Terawat

Sabtu, 17/11/2018

TERBENGKALAI: Galeri tempat penyimpanan benda-benda hasil penelitian ini tidak terawat karena minimnya anggaran.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Galeri Benda Sejarah Kutim Tak Terawat

Sabtu, 17/11/2018

logo

TERBENGKALAI: Galeri tempat penyimpanan benda-benda hasil penelitian ini tidak terawat karena minimnya anggaran.

SANGATTA – Tidak hanya  menjadi tempat bersejarah dengan penemuan karst yang telah berusia lebih dari 40 ribu tahun, Kutim ternyata juga mempunyai benda-benda bersejarah dari manusia purba, yang didapat oleh para ilmuan pada saat melakukan penelitian pada tahun 2005 silam.

Benda-benda hasil penelitian itu kini disimpan di galeri untuk sementara waktu, mengingat Kutim baru merencanakan pembangunan museum. Sayangnya, kondisi galeri tersebut kini semakin tidak terawat lantaran minimnya anggaran.

Kabid Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Disbud Kutim, Budi mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk melakukan perawatan, seperti pengajuan pada CSR di sejumlah perusahaan. Namun sangat disayangkan, galeri tersebut mulai terabaikan sejak 2015 silam.

“Sayang sekali, tiga tahun tidak terurus, padahal sebelumnya selalu banyak pengunjung, termasuk dari sekolah-sekolah, instansi atau tamu luar daerah,” bebernya.

Galeri ini terletak di Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di belakang kantor Dispora Kutim, sebelumnya sangat diperhatikan, terlebih saat Disbud masih bergabung dalam Disporabudpar. Bahkan, sebelumnya selalu ramai dan sangat menarik masyarakat.

“Sebelumnya kami berkantor disini, bahkan galeri kadang jadi tempat kerja. Tapi karena dipisah, akhirnya jauh kurang terpantau. Apalagi tidak ada anggaran perawatan, beginilah kondisinya,” jelasnya.

Benda hasil peneliatan tersebut merupakan bukti bahwa kawasan karst selalu dicermati oleh banyak elemen. Banyak kerugian yang berdampak akibat keterbatasan dana. 

“Sangat disayangkan, karena kami tidak terdukung. Tidak hanya galeri, harusnya pengurus juga dikursuskan, namun lagi-lagi anggaran menjadi penghambat,” tutur Budi.

Dia berharap galeri ini bisa kembali difungsikan, termasuk untuk mengedukasi masyarakat Kutim, mengingat masih banyak yang awam atas hal ini. Ia juga menyayangkan benda-benda tersebut kondisinya saat ini yang hanya disimpan di lemari.

“Karena mulai tidak terurus, kami sudah usulkan rehab tapi tidak ada tindak lanjut. Semoga ke depan DAK (Dana Alokasi Khusus), berpihak pada galeri,” harapnya. (yul)

Galeri Benda Sejarah Kutim Tak Terawat

Sabtu, 17/11/2018

TERBENGKALAI: Galeri tempat penyimpanan benda-benda hasil penelitian ini tidak terawat karena minimnya anggaran.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.