Kamis, 29/11/2018

Pesta Laut Bontang Kuala 2018 Kembali Dihelat

Kamis, 29/11/2018

DIMULAI: Rombongan Kesultanan Kutai bersama Walikota Bontang dan Forkopimda, melakukan prosesi tepung tawar sebelum membuka pesta laut Bontang Kuala, Rabu (28/11). (olis/kk)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pesta Laut Bontang Kuala 2018 Kembali Dihelat

Kamis, 29/11/2018

logo

DIMULAI: Rombongan Kesultanan Kutai bersama Walikota Bontang dan Forkopimda, melakukan prosesi tepung tawar sebelum membuka pesta laut Bontang Kuala, Rabu (28/11). (olis/kk)

BONTANG – Tari penyambutan dan tari kolosal menjadi pembuka dalam pelaksanaan pesta laut Bontang Kuala yang secara resmi dibuka oleh Walikota Bontang, Rabu (28/11), kemarin. Turut hadir rombongan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang dipimpin Putra Mahkota Adji Pangeran Adipati Prabu Anom Surya Adiningrat beserta istri, Raden Puspa Kencana.

Pesta Laut Bontang Kuala ini diawali dengan prosesi tepong tawar, pada pagelaran budaya ini juga turut dilakukan serangkaian ritual adat seperti bebalai. Prosesi bebalai dilakukan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT serta doa meminta perlindungan agar terhindar dari bencana.

Ketua panitia yang juga sekaligus Ketua Adat Kutai Bontang Kuala, Syaiful Anwar mengatakan, Pesta Laut Bontang Kuala merupakan salah satu upaya mempertahankan dan melestarikan budaya, sekaligus menjadi ajang promosi wisata Kota Taman. “Terimakasih atas seluruh pihak yang mendukung terlaksananya pesta adat tahunan ini,” katanya.

Walikota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, pesta laut ini merupakan bukti komitmen pemkot dalam mempertahankan panji-panji budaya, dengan harapan dapat lebih memperkenalkan dan menggali potensi budaya yang ada di Kota Bontang.

“Ini merupakan komitmen terhadap kearifan budaya lokal, bukan hanya Pesta Laut Bontang Kuala, namun juga ada Erau Pelas Benua Guntung dan seluruhnya. Bangsa yang besar itu adalah bangsa yang menghargai budayanya,” kata Neni.

Karena itu, pemerintah tak henti-hentinya bagaimana berbenah mempercantik destinasi wisatanya, terutama di wilayah Bontang Kuala. Lampu-lampu jalannya sudah dipercantik, begitu pula jembatannya.

“Saya minta masyarakat mulai kini berbenah jangan kotor dan jangan buang sampah plastik di laut, sebab cerminan kota wisata yang baik ya harus bersih kotanya, kita punya program kali bersih dan air bersih, tolong harus didukung karena sulit tercapai jika masyarakat tidak mendukung,” ujar Neni.

Sementara itu, perwakilan kesultanan Adji Pangeran Haryo Kesumo Putro mengapresiasi langkah dari pemkot dan lembaga adat yang senantiasa mempertahankan kelestarian budaya seperti Pesta Laut Bontang Kuala ini. Ia berharap pagelaran adat budaya dapat lebih diperkenalkan kepada masyarakat dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman. 

“Waktu pertama kali datang eks Bontang tidak seperti ini, banyak perubahan. Terima kasih Walikota Bontang. Acara pesta laut Bontang Kuala ini merupakan kekayaan kita, sehingga akan menambah tujuan wisata. Karena itu kami minta agar dimasukkan dalam agenda even pariwisata tiap tahunnya digelar. Dan kami harap pelaksanaan pesta laut dapat dikembangkan lebih maju lagi ke depan,” pungkasnya.

Pesta laut Bontang Kuala 2018 yang rencananya akan berlangsung hingga tanggal 2 Desember 2018 ini, juga akan diisi dengan beragam kegiatan dan lomba. Seperti lomba tarik tambang diatas laut, lomba bepedom, lomba behempas bantal, jalan sehat, hingga lomba tablik akbar. (cil)

Pesta Laut Bontang Kuala 2018 Kembali Dihelat

Kamis, 29/11/2018

DIMULAI: Rombongan Kesultanan Kutai bersama Walikota Bontang dan Forkopimda, melakukan prosesi tepung tawar sebelum membuka pesta laut Bontang Kuala, Rabu (28/11). (olis/kk)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.