SAMARINDA – DPD Golkar Kaltim masih menungu laporan dari Tim Pilkada kabupaten/kota terkait hasil sosialisasi yang dilakukan 10 bakal calon wakil gubernur (Bacawagub). Ketua Tim Pilkada Hatta Zainalmengatakan, sosialisasi 10 Bacawagub Golkar telah berakhir 12 Juli lalu. Namun pihaknya masih menunggu laporan dari seluruh DPD kabupaten/kota. 

“Kita berharap akhir bulan laporan sudah sampai,” kata Hatta, Jumat (14/7) kemarin. 

Hatta menuturkan, sosialisasi Bacawagub dimulai 14 Mei 2017 lalu. Seluruh calon sudah melakukan seluruh rangkaian sosialisasi. Memang ada beberapa Bacawagub yang tak melakukan sosialisasi, tetapi secara keseluruhan sosialisasi berjalan lancar. 

Usai pengumuman, lanjut dia, Tim Pilkada akan melakukan survei. Dari survey itu, akan kelihatan Bacawagub mana tidak melakukan sosialisasi di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Bagaimana melihatnya, tentu berdasarkan peringkat survey. Bacawagub yang popularitasnya tak naik, pasti tidak melakukan sosialisasi. Sederhana. 

Selain penilaian dari hasil survei, pihaknya juga menghimpun data dari social media. Tentunya, ada Bacawagub yang memanfaatkan komunitas besar dunia maya tersebut untuk bersosialisasi. Ada juga masyarakat yang memilih Bacawagub melalui surat. Nantinya semua akan dibuka untuk digabungkan. 

“Pokonya banyak penilaian yang akan kita lakukan. Ini untuk mencari yang terbaik,” tutur dia.

Untuk diketahui, Golkar akan memakai 3 lembaga survei untuk menentukan 10 Bacawagubyang akan mendampingi Ketua DPDRita Widyasari di PilgubKaltim 2018 mendatang. Tiga lembaga survei itu adalah Indobarometer, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Pusdeham.

Bacagub Rita Widyasari menuturkan, dirinya sudah bertemu dengan para pimpinan tiga lembaga survei itu. Dia ingin hasil yang terbaik dalam memutuskan pendampingnya. Ini adalah perhelatan akbar dan menentukan masa depan Kaltim ke depannya. 

“Masa depan Kaltim salah satunya ditentukan melalui pemilihan ini. Kami ingin memunculkan calon terbaik yang siap bersama-sama membangun Kaltim,” ungkapnya.  (sab)