KORANKALTIM.COM, SENDAWAR - Alat transportasi untuk menjangkau kabupaten Mahulu saat ini masih mengutamakan jalur sungai. Ini disebabkan karena akses darat menuju kabupaten yang berada di hulu sungai mahakam ini belum bisa dikategorikan sudah cukup baik, sehingga masyarakat masih lebih sering menggunakan speedboat untuk bisa pergi ke kabupaten tersebut.

“Kalau sudah hujan seperti ini jalannya sulit untuk dilewati, apalagi kemarin salah satu jembatan ada yang ambruk. Sehingga semakin sulit aksesnya melalui jalan darat dan kebanyakan masih lewat sungai saja,” kata salah satu pengelola angkutan sungai di pelabuhan Tering, Dana.

Dalam sehari saja dikatakannya ada sekitar 5 - 6 speedboat yang beroperasi untuk mengangkut penumpang yang menuju ke hulu. 

Bahkan kalau sewaktu ada acara dan kegiatan bisa lebih daripada itu. Dengan kapasitas maksimal penumpang hingga 15 orang namun tergantung dengan muatan lainnya. Sebab bukan hanya mengangkut penumpang, kadang kadang juga diisi dengan barang sembako dan lainnya.

“Kalau lagi sepi penumpang biasanya kita juga angkut barang sembako, ya untuk menutupi biaya operasional juga. 

Tapi kalau memang sudah cukup muatannya tidak akan kami paksakan melebihi kapasitas karena berbahaya juga,” tambahnya.

Dari segi keselamatan, para pemilik angkutan sungai ini juga menyediakan pelampung untuk bisa digunakan penumpang. Yang juga dibantu oleh Dinas Perhubungan Kutai Barat dalam menyediakan pelampung tersebut. 

Namun jarang dari penumpang yang sadar akan pentingnya alat keselamatan ini dan menggunakannya.

“Dari Dishub biasanya bantu kita bila ada kekurangan pelampung namun masyarakat jarang yang mau menggunakan. 

Kalau sudah ada kejadian speedboat terbalik baru sudah berlomba-lomba pakai pelampung. Padahal dari kita selalu menyediakan pelampung di setiap speedboat yang menuju ke hulu sungai Mahakam ini,” pungkasnya. (han1218)