Senin, 17/07/2017

Anak Transmigran Sulit Akses Bahan Pustaka

Senin, 17/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Anak Transmigran Sulit Akses Bahan Pustaka

Senin, 17/07/2017

TANJUNG SELOR – Warga transmigran, khususnya anak-anak yang tinggal di Kabupaten Bulungan hingga saat ini diakui Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bulungan, Datu Buyung Perkasa masih kesulitan mendapat akses untuk bahan pustaka. Persoalan sarana transportasi yang tidak memungkinkan perpustakaan keliling menjangkau lokasi tersebut, dinilai Datu merupakan persoalan utama yang melatarbelakanginya.

Datu Buyung mengatakan, secara umum lokasi di beberapa Satuan Pemukiman (SP) transmigrasi memang tidak bisa dilalui oleh mobil yang menjadi media perpustakaan keliling. Selain itu juga dari lokasi ke ke Kantor Desa yang memiliki perpustakaan desa pun diakui Datu juga memiliki banyak kendala. Sehingga hal yang paling dimungkinkan untuk menjangkau daerah tersebut adalah menggunakan speed karena berada di Daerah Aliran Sungai.

“Mobil kan tidak bisa kesana karena memang faktor keadaan jalannya, yang memungkinkan itu menggunakan speed karena tempatnya kan di aliran sungai,” ungkapnya. Terkait hal tersebut, Datu mengatakan sebenarnya ada informasi mengenai bantuan speed tersebut di pemerintah pusat. Untuk mendapatkan itupun, diterangkan Datu bahwa perpustakaan hanya dibebankan mengenai ongkos angkutnya saja. Oleh karena itu menurutnya dalam waktu dekat dia akan mengajukan dua proposal sekaligus, satu untuk permintaan bantuan speed tersebut pada pemerintah pusat, dan satunya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan untuk biaya ongkos angkutnya.

“Sebenarnya ada bantuan dari pusat, tinggal kita nya saja yang diminta untuk mengambil,” ungkapnya. Datu juga mengatakan, meski nanti sudah ada armada tersebut, dibutuhkan juga biaya yang tinggi untuk operasional. 

Menurutnya perkiraan biaya untuk menjangkau lokasi tersebut bisa mencapai angka dua juta rupiah. Namun hal tersebut menurutnya sebanding dengan implikasi yang nantinya didapat. Karena dengan semakin banyak bahan bacaan yang dikonsumsi oleh anak-anak disana, akan meningkatkan kualitas pengetahuan dan wawasannya hingga mereka tumbuh dewasa.

“Besar juga untuk biayanya, karena memang kan khusus untuk membawa buku-buku. Jadi perlu ada perlengkapan khusus untuk keamanannya. Tapi ini mulia, karena untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa kita,” imbuh Datu Buyung. (ag217)

Anak Transmigran Sulit Akses Bahan Pustaka

Senin, 17/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.