Senin, 17/07/2017
Senin, 17/07/2017
Senin, 17/07/2017
BONTANG – Wakil Ketua Komisi II DPRD Bontang, Arif mengatakan serapan anggaran APBD bukan menjadi tolok ukur yang tepat atas keberhasilan pengelolaan keuangan. Menurut Politisi Hanura ini, tolok ukur yang tepat untuk menilai kinerja pemerintah dari output positif kegiatan yang telah dikerjakan dari APBD.
“Selama ini ada sindrom yang salah menilai keberhasilan pemerintah dari bisa tidaknya menghabiskan uang daerah. Yang menjadi tolok ukur tepat yah dari hasil kegiatan itu bisa tidak bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Arif saat dihubungi wartawan melalui sambungan selulernya, Minggu (16/7).
Arif menjelaskan, output kegiatan tersebut justru yang mendapat penilaian baik atas pengelolaan keuangan daerah. Misalnya, kegiatan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM). Program ini menyentuh masyarakat secara langsung, dan juga berkontribusi atas roda perekonomian daerah.
“Bukanya tidak suka dengan pembangunan infrastruktur. Memang infrastruktur itu penting, tapi prioritas tidak hanya untuk kontruksi, bisa juga pembinaan pelaku usaha atau kegiatan semacamnya agar pelaku usaha bisa bersaing pasar nasional,” kata Arif. (kb)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.