Rabu, 12/06/2019
Rabu, 12/06/2019
Kepala BPBD, Ahmad Yani
Rabu, 12/06/2019
Kepala BPBD, Ahmad Yani
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Bencana Banjir yang sempat melanda Kota Bontang beberapa hari yang lalu, rupanya menjadi pelajaran bagi Badan Penanggunangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang.
Kepala BPBD, Ahmad Yani mengaku sempat kewalahan saat mengevakuasi korban banjir lantaran fasilitas yang terbatas. Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi pelajaran untuk tetap siap siaga saat bencana datang.
“Kejadian kemarin itu mungkin bisa menjadi sebuah pertimbangan, bahwasanya saat ini kita sangat butuhkan perahu karet untuk evakuasi,” ujarnya.
Dirinya mengisahkan pengalaman saat mengevakuasi korban dengan keterbatasan yang hanya menggunakan satu perahu karet.
“Pelajaran kemarin ketika ada korban di Guntung, saat akan melahirkan, pada saat itu juga kami melihat orang yang lumpuh, dan air sudah masuk rumahnya dengan tinggi, dan pada saat itulah kami harus mengevakuasi secara bersamaan sementara jaraknya cukup jauh,” bebernya.
Untungnya, pada saat evakuasi korban, pihaknya mendapat bantuan untuk menggunakan perahu nelayan. Dirinya berharap perusahaan di Kota Bontang dapat membantu memenuhi kekurangan yang ada melalui dana CSR.
“Kami berharap sekali mungkin partisipasi dari perusahaan, untuk CSR-nya,” harapnya.
Sebelumnya, BPBD telah mengajukan pengadaan perahu karet tapi belum juga terealisasi dengan alasan tidak masuk anggaran.
Saat ini, BPBD memerlukan 4 perahu karet dan dua mobil untuk keperluan evakuasi korban bencana alam.
“Kami hanya kekurangan fasilitas saja, kalau untuk anggota Insyaallah cukup, meskipun sampai ada yang belum tidur karena harus mengevakuasi korban,” pungkasnya.
Penulis: */Olis
Editor: M. Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.