Sabtu, 22/06/2019

Naik Bus Sekolah Ini, Pelajar Cukup Bayar Pakai Plastik

Sabtu, 22/06/2019

Bus sekolah pemberian Kemenhub ini dalam tahap uji coba. Pelajar yang ingin diantarkan hanya cukup membayar dengan botol plastik. ( Foto: hendra / korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Naik Bus Sekolah Ini, Pelajar Cukup Bayar Pakai Plastik

Sabtu, 22/06/2019

logo

Bus sekolah pemberian Kemenhub ini dalam tahap uji coba. Pelajar yang ingin diantarkan hanya cukup membayar dengan botol plastik. ( Foto: hendra / korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Dinas Perhubungan melakukan uji coba terhadap satu unit bus sekolah yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan. Uji coba dilakukan di kawasan Balikpapan Timur.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, uji coba tersebut telah dimulai sejak 19 Juni lalu dan dilakukan selama satu bulan.

“Rutenya dari UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Batakan menuju Asrama Haji di pagi hari. Dan berlanjut ke rute UPT PKB Batakan menuju SMK Negeri 1 Balikpapan,” kata Sudirman Djayaleksana, Jumat (21/6).

Menariknya, pelajar yang ingin menumpangi bus ini diharuskan membawa sampah botol plastik sebagai pengganti uang untuk membayar tarif. “Supaya pelajar dan sekolah peduli lingkungan,” ucapnya.

Peluncuran bus sekolah tersebut direncanakan pada 17 Agustus mendatang atau usai Upacara Proklamasi Kemerdekaan RI. “Ya tadi itu, operasi kali ini masih ujicoba,” tukasnya.

Sistem pembayaran menggunakan botol plastik itu merupakan kerja sama antara Dishub dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.

“Tentunya bertujuan agar sampah plastik berkurang. Makanya pelajar diajak berpartisipasi,” jelas Kepala Bidang Penataan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Balikpapan Rusdianah.

Pelajar diwajibkan membawa tiga botol plastik walau tergantung ukuran. Misalnya, botol plastik bekas air mineral yang berukuran besar maka pelajar cukup menbawa dua buah saja.

“Nanti dari rumah dibawa, sebagai tiket di bus, kemudian botol yang dibawa itu dikumpulkan di sekolah masing-masing untuk disetorkan ke bank sampah sektoral,” jelasnya. 

Bank sampah sektoral, lanjut Rusdiana, ada di setiap sekolah. “Kalau sudah terkumpul, baru diambil petugas bank sampah induk. Biasanya satu pekan satu kali pengambilan,” terangnya.

Tentunya botol plastik yang dikumpulkan di bank sampah memiliki nilai ekonomis. Satu kilogram dihargai Rp2 ribu. “Hasil tabungan dikembalikan untuk pengelolaan lingkungan sekolah,” tandasnya.  


Penulis: */Hendra

Editor: M. HUldi

Naik Bus Sekolah Ini, Pelajar Cukup Bayar Pakai Plastik

Sabtu, 22/06/2019

Bus sekolah pemberian Kemenhub ini dalam tahap uji coba. Pelajar yang ingin diantarkan hanya cukup membayar dengan botol plastik. ( Foto: hendra / korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.