Kamis, 01/08/2019
Kamis, 01/08/2019
Harga cabai di pasar induk Sangatta kembali mengalami lonjakan harga ( Foto: IST)
Kamis, 01/08/2019
Harga cabai di pasar induk Sangatta kembali mengalami lonjakan harga ( Foto: IST)
KORANKALTIM.COM, SANGATTA – Hampir sepekan ini, harga cabai kecil maupun cabai besar seperti jenis cabai rawit, cabai besar dan keriting harganya naik secara drastis. Berdasarkan hasil pantuan hingga Rabu (31/7/2019) kemarin, harga di Pasar Induk Sangatta (PIS) harga cabai kisaran Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram dan terus mengalami kenaikan menjelang Idul Adha.
Sabhani, pedagang sayur mayur menuturkan, awalnya cabai hanya dijual Rp38 ribu per kilogram namun saat ini sudah tembus Rp70 ribu per kilogran. Kenaikan warga cabai karena pasokan mulai menipis. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagian pasokan suplai dari petani lokal Sangatta maupun kecamatan sekitar.
Semenjak mengalami lonjakan harga jumlah pembeli menurun. Kalaupun ada pasokan masuk para pedagang membeli seharga Rp 67 ribu perkilogram sehingga harga bisa meningkat tajam. “Kalau langka sih enggak. Pasokannya aja sedikit. Kami terima barang dari luar harganya sudah mahal belum termasuk upah angkut. Kita juga pasti hitung juga keuntungan ,” tandasnya
Santi (45) juga pegadang sayur mayur mengaku kenaikan harga melesat tajam pada cabai rawit. Ia menjual cabai rawit seharga Rp 100 ribu per kilo. Akibat pasokan kurang memenuhi sesuai kebutuhan pembeli hingga harga tidak lagi mengikuti harga normal. “Kami jual Rp100 ribu per kilogramnya. Biasa juga jual per ons seharga Rp12 ribu. Harga jual hampir rata kok di sini semuanya Rp70 ribu ke atas,” ujar Santi.
Meski harga cabai meroket tajam, namun harga produk sayur mayur lainnya cenderung stabil. Sayuran hijau, seperti kangkung, bayam, sawi dan katuk dibandrol dengan harga berkisar 3 ribu sampai 5 ribu rupiah per ikat. Begitu juga tomat, bawang merah dan putih, masih dibandrol dengan harga standar yakni, Rp30 ribu sampai 35 ribu per kilo dan Rp10 ribu per kilo untuk tomat. “Kalau pasokan banyak, harga juga turun. Kalau pasokan sedikit, harga langsung melambung tinggi,” jelas Santi. (*)
Penulis: */Zulhamri
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.