Rabu, 19/07/2017

Banyak Warga Masih Gunakan Jamban Tak Sehat

Rabu, 19/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Banyak Warga Masih Gunakan Jamban Tak Sehat

Rabu, 19/07/2017

logo

TANJUNG SELOR – Dari 70 lebih desa yang ada di Bulungan, baru ada 37 desa yang telah mendeklarasikan sebagai Desa ODF (Open Defecation Free). Yaitu desa  atau kelurahan yang 100% masyarakatnya telah buang air besar di jamban sehat. Sementara selebihnya, sebagian warganya masih buang air besar di jamban sungai atau yang tidak sehat.

Hal ini diakui oleh Kepala Bidang (Kabud) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan drg Ida Bagus Sidharaharja. Dia mengatakan, di sebagian besar desa di Bulungan, masih ditemukan beberapa sekelompok warga yang menggunakan jamban atau WC cemplung di pinggir sungai. Padahal prilaku tersebut sudah pasti tidak baik untuk kesehatan, dan dapat menimbulkan sumber penyakit.

Ia menjelaskan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak menggunakan jamban sungai. Bagus juga mengakui, sudah mencanangkan untuk  mengadakan desa Open Defecation Free (ODF), agar tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan. 

Disebutkan, di Kabupaten Bulungan sendiri baru sekitar 37 desa yang sudah mendeklarasikan sebagi desa ODF. Desa yang sudah ODF, di antarannya di Tanjung Palas, Pimping dan beberapa desa lainnya.

“Kalau buang air besar sembarang itu resiko terkena penyakit  sangat besar. Seperti diare, sakit perut dan lainya. Bayangkan kalau kita pakai air sungai jika ada orang yang tinggal di bagian hulu, terus buang air besar sembarangan. Sudah pasti air tersebut tidak ada yang mau untuk mengkosumsi,” jelasnya kepada Koran Kaltara.

Hal ini diakuinya perlu untuk membangkitkan kesadaran masyarakat. Saat ini, lanjut Bagus, orentasinya sanitasi yang memang masyarakat harus sadar. “Jika masyarakat sadar bahwa itu adalah sebuah kebutuhan, maka harus mengupayakan hal tersebut. Untuk penyakit yang kelihatan sekali jika pola hidup tidak sehat dengan terus menurus menggunakan jamban seperti sakit perut, cacingan,” urainya. 

“Diare itu bisa menular meski tidak secara langsung. Coba saja di dalam satu keluarga ada yang terkena diare itu bisa terkena semua. Ya mungkin karena kotoran yang dibuang sembarangan di sungai,” imbuh dia,

Pada intinya, kata Bagus, saat ini pihaknya berusaha bagai mana berusaha untuk menyadarkan masyarakat untuk hidup sehat dengan PHBS (pola hidup bersih dan sehat. Memang diakuinya sedikit sulit jika membuat jamban sendiri di rumah. Apalagi di daerah pasang surut, seperti Desa Buluh Perindu dan juga desa Tanjung Rumbia. (ike815)


Banyak Warga Masih Gunakan Jamban Tak Sehat

Rabu, 19/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.