KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan Bahasa Perbukuan dan Kantor Bahasa Kaltim menyatakan banyak menemukan tata cara penulisan yang tidak tepat sesuai ejaan Bahasa Indonesia.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Bahasa Kaltim, Anang Santosa saat melaksanakan kegiatan pemasyarakatan Bahasa Indonesia pada ruang publik di Kutai Timur. Sejumlah instansi yang dikunjunginya di Kutim mulai instansi pemerintahan, rumah sakit, sekolah dan ruang publik lainnya banyak ditemukan kesalahan dalam penulisan yang tidak sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

“Selama ini kita terbiasa menggunakan bahasa keseharian tanpa pernah mengoreksi kaidahnya betul apa salah sesuai bahasa Indonesia. Bahasa yang kita gunakan ada tiga, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing. Tentu kita harus memposisikan bahasa Indonesia lebih paling di utamakan,”kata Anang

Bahasa Indonesia yang sebagai bahasa negara dan pemersatu bangsa harus bangga menggunakannya. Dalam keseharian menggunakannya di ruang publik harus memenuhi kaidah atau norma yang berlaku serta menghargai dan menunjukkan identitas bangsa.  “Sekarang pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar terbilang memprihatinkan. Penggunaan bahasa di ruang publik baik di kalangan pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas tanpa sadar kebiasaan menggunakan bahwa tidak baku,” imbuhnya.

Disamping itu, masih kurang percaya diri dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa menjadi indikasi yang ditemui pada perilaku berbahasa masyarakat, belum menempatkan bahasa Indonesia sebagai penyatukan komunikasi antar suku dan etnis.

Diakuinnya, ada empat tonggak pengutamaan bahasa negara yaitu pemantauan pemakaian bahasa negara, sosialisasi pengutamaan bahasa negara, aksi penertiban bahasa negara di ruang publik serta penghargaan wajah bahasa. (*)

Penulis: */Zulhamri

Editor: Aspian Nur