Jumat, 13/09/2019

Penumpang Bandara SAMS Balikpapan Turun 40 Persen, Angkasa Pura I Rugi hingga Rp 30 Miliar

Jumat, 13/09/2019

Terminal keberangkatan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman sepi penumpang. Kondisi ini dirasakan sejak Bandara APT Pranoto Samarinda beroperasi tahun lalu.( Foto: Hendra/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Penumpang Bandara SAMS Balikpapan Turun 40 Persen, Angkasa Pura I Rugi hingga Rp 30 Miliar

Jumat, 13/09/2019

logo

Terminal keberangkatan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman sepi penumpang. Kondisi ini dirasakan sejak Bandara APT Pranoto Samarinda beroperasi tahun lalu.( Foto: Hendra/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan mencatatkan 7,5 juta penumpang sepanjang tahun 2018 lalu. 

Beroperasinya Bandara APT Pranoto Samarinda pada November di tahun yang sama, telah memberi dampak penurunan.

Sehingga diperkirakan Bandara SAMS Sepinggan melayani 5,2 juta penumpang atau menurun hingga 40 persen pada tahun ini. Pasalnya, penumpang telah terbagi kepada dua kota besar di Kaltim.

General Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan, Farid Indra Nugraha memperkirakan Bandara SAMS Sepinggan bisa kembali melayani 7,5 juta penumpang pada lima tahun yang akan datang.

“Biasanya dalam prediksi kami hitung angka error sekitar 10 sampai 15 persen. Artinya, kebijakan pemerintah pusat yang memindahkan ibu kota negara akan memberi dampak pertumbuhan,” kata Farid Indra Nugraha, Kamis (12/9).

Namun, dirinya mengakui keuntungan pengelolaan bandara terbaik se-Asia Pasifik itu terjadi penurunan drastis. Bahkan diperkirakan minus alias rugi.

“Kami sudah perkirakan, kalau tahun lalu keuntungan Rp48 miliar dan tahun ini tidak ada pertumbuhan, justru rugi sampai Rp30 miliar dari target Rp50 miliar,” sebutnya.

Bandara, lanjut Farid, merupakan bisnis turunan yang tidak hanya mengandalkan aktivitas maskapai penerbangan. Meski bisnis di luar penerbangan atau non-aero seperti jasa kargo, sewa lahan, konsesi dan lain-lain mengalami pertumbuhan.

“Tapi itu tidak menolong, karena yang aero-nya jatuh, sebenarnya 60 - 40 persentase dari pendapatan,” ungkapnya.

Meski demikian, posisi minus tersebut tidak memengaruhi capaian prestasi layanan pada 2019 ini. “Walau rugi, kami tetap menjaga tingkat pelayanan,” ucapnya.

Angkasa Pura I membutuhkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya nasional. Termasuk berharap adanya pertumbuhan penumpang dengan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota negara.

“Ini masalah orientasi. Mungkin Balikpapan (Bandara SAMS, Red) harus rugi dulu untuk memacu Bandara APT Pranoto, memang di sana naik, tapi secara angka provinsi, tidak ada pertumbuhan,” terangnya.

Kondisi ini pun diyakini turut membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan turun secara signifikan. Mulai dari sektor pajak seperti Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB hingga Pajak Parkir.

“Apalagi Angkasa Pura I rugi begini kan, Pemkot Balikpapan pasti akan memutar otak untuk menutupi capaian PAD-nya,” tandas Farid. 


Penulis: */Hendra

Editor: M.Huldi

Penumpang Bandara SAMS Balikpapan Turun 40 Persen, Angkasa Pura I Rugi hingga Rp 30 Miliar

Jumat, 13/09/2019

Terminal keberangkatan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman sepi penumpang. Kondisi ini dirasakan sejak Bandara APT Pranoto Samarinda beroperasi tahun lalu.( Foto: Hendra/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.