Selasa, 17/09/2019

Personel Terbatas, BPBD Kewalahan, Berharap Dibantu Padamkan Kebakaran Hutan

Selasa, 17/09/2019

Ilustrasi kebakaran hutan ( Foto: Liputan6 / Istock)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Personel Terbatas, BPBD Kewalahan, Berharap Dibantu Padamkan Kebakaran Hutan

Selasa, 17/09/2019

logo

Ilustrasi kebakaran hutan ( Foto: Liputan6 / Istock)

KORANKALTIM.COM, SANGATTA - Maraknya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah kawasan di Kabupaten Kutai Timur menjadi perhatian khusus semua pihak mengingat beberapa pekan terakhir ini sudah masuk musim kemarau yang puncaknya di perkiraan Desember mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Syafruddin Syam mengaku saat ini personel BPBD terbatas, hanya 76 orang padahal idealnya analisa kebutuhan pegawai minimal 150 pegawai itupun didominasi perempuan yang tidak bisa maksimal untuk turun di lapangan. “Kami kewalahan beberapa hari yang lalu saat kebakaran lahan di dua titik. Tim kami sedang memadamkan di jalan Majai sementara di ring road jalan kenyamukan tidak bisa melakukan pemadaman sekaligus karena keterbatasan personil,” keluh Syafruddin.

Untuk memaksimalkan pencegahan dan pemadaman api pihaknya mengimbau pihak atau instansi terkait seperti pemadam kebakaran(PMK), PDAM, dinas PU dan LH. Lebih daripada itu juga termasuk perusahaan dan masyarakat untuk membantu tim jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Dirinya juga mengimbau masyarakat tidak melakukan pembakaran pada saat membuka lahan pada musim kemarau saat ini, guna menghindari kebakaran yang merembet luas yang sulit dipadamkan. “Kami juga perlu meluruskan meski kebakaran hutan dan lahan merupakan sepenuhnya tanggungjawab BPBD namun sesuai amanat undang-undang bahwa kebakaran hutan maupun lahan merupakan tugas kita bersama. Jika ada kebakaran hutan dan pemukiman semua bisa mengambil peran jangan sampai jadi hanya penonton,” sebut Syafruddin.

Kalau masyarakat paham akan dampak yang ditimbulkan tentu tidak melakukan pembakaran lahan. Hal tersebut juga bertujuan meringankan tugas terkait khususnya BPBD. Adsnya karhutla di sejumlah daersh menyebabkan kabut asap yang mengganggu kesehatan. “Kami terus berupaya meningkatkan pengawasan di beberapa desa yang rawan terjadi karhutla. Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan rapat koordinasi semua pihak terkait guna memaksimalkan partisipasi dalam pencegahan karhutla,” jelasnya.

Syafruddin mengimbau kepada Distan Kutim agar bisa membantu pencegahan dengan memaksimalkan peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar dapat mengawasi lahan para petani supaya tidak melakukan pembakaran lahan. (*)


Penulis: */Zulhamri

Editor: Aspian Nur

Personel Terbatas, BPBD Kewalahan, Berharap Dibantu Padamkan Kebakaran Hutan

Selasa, 17/09/2019

Ilustrasi kebakaran hutan ( Foto: Liputan6 / Istock)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.