Sabtu, 02/11/2019

Polemik Yayasan Melati Berakhir

Sabtu, 02/11/2019

Polemik yang selama bertahun-tahun menerpa Yayasan Melati kini berakhir dan sekolah tersebut bakal menerima siswa baru kembali. (Foto: Rusdi/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Polemik Yayasan Melati Berakhir

Sabtu, 02/11/2019

logo

Polemik yang selama bertahun-tahun menerpa Yayasan Melati kini berakhir dan sekolah tersebut bakal menerima siswa baru kembali. (Foto: Rusdi/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Polemik yang terjadi mengenai pengelolan dan aset SMA Negeri 10 Samarinda, antara Pemprov Kaltim di era kepemimpinan Gubernur Awang Faroek ishak dengan Yayasan Melati, disebut mulai menemukan titik terang. Ketua Yayasan Melati Murjani menyebut, terhitung 2019 polemik yang sudah terjadi sejak 2010 itu dikatakan berakhir. Dampaknya, operasional Kampus Melati lembaga pendidikan yang membawahi sejumlah sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) SD hingga SMA/SMK ini kembali pulih.

Bahkan, tahun ini Kampus Melati membuka pendaftaran bagi sekitar total 600 kouta secara cuma-cuma atau gratis. “Iya untuk tahun ajaran ini, kami memiliki progam pembebasan biaya sekolah bagi calon peserta didik baru, tahun ajaran 2020/2021. Pembebasan biaya mulai dari uang pangkal, uang SPP, baiay registrasi hingga uang asrama,” ujar Murjani ditemui Koran Kaltim di Kantor Yayasan Melati Jalan H.A.M. Rifadin Samarinda Seberang Jumat (1/11) kemarin.

Langkah ini, kata dia merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas karunia yang diberikan dalam menjalankan lembaga pendidikan. Juga, dalam rangka mendukung program pemerintah mencerdaskan kehidupan masyarakat. “Sesuai dengan motto Berani Untuk Kaltim Berdaulat, kami mendukung dari sisi membangun SDM yang unggul,” paparnya.

Murjani menyebut, saat ini pihaknya tak lagi menerima siswa untuk SMA Negeri 10 Samarinda yang sebelumnya dikelola Yayasan Melati, hingga menjadi polemik. Saat ini, pihaknya hanya menerima peserta didik baru, untuk SMA Melati Boarding School bersama jenjang pendidikan lain di bawah Kampus Melati. “SMA 10 sekarang kan sudah punya gedung sendiri. Kami hanya kelola yang SMA Melati saja,” bebernya.

Selama berpolemik, lanjut Murjani pihaknya sempat membatasi penerimaan peserta didik. Sejumlah fasilitas belajar pun, dikatakan kurang terawat. Padahal, sebagai sebuah lembaga pendidikan kala itu Kampus Melati merupakan salah satu sekolah unggulan yang dikenal menghasilkan lulusan yang berpresatasi. Dikatakan Murjani, menyambut peserta didik baru pihaknya telah memperbaiki beberapa fasilitas kampus yang sempat terbengkalai. 

“Pembukaan pendaftaran dimulai 13 sampai 24 November. Terbagi atas dua jalur, yaitu prestasi dan tes tertulis. Pengumuman tanggal 30 November, dan daftar ulang tanggal 6 sampai 17 Januari 2019,” jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya penerimaan siswa baru secara gratis ini akan mengembalikan kejayaan Kampus Melati. Disaat bersamaan, turut mendorong peningkatan mutu pendidikan di Kaltim sesuai niat para pendiri yayasan, yang tak lain merupakan tokoh Kaltim. 


Penulis: Rusdi

Polemik Yayasan Melati Berakhir

Sabtu, 02/11/2019

Polemik yang selama bertahun-tahun menerpa Yayasan Melati kini berakhir dan sekolah tersebut bakal menerima siswa baru kembali. (Foto: Rusdi/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.