KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Penyelidikan kasus dugaan illegal tapping pada pipa Pertamina EP Sangasanga tidak hanya dilakukan oleh Kepolisian, namun juga investigasi internal oleh Pertamina EP Asset 5.

Goverment and Public Relation Analyst Pertamina EP Asset 5, Njo Fransiscus mengatakan kejahatan itu terungkap  ketika terjadi kebakaran di area tapping pada awal November 2019 lalu. Saat dilakukan penyelidikan, diketahui terdapat aktivitas ilegal tersebut. Proses penyelidikan dilakukan oleh personel gabungan dari Pertamina dan TNI/Polri, kemudian dari hasil penyelidikan, petugas menemukan sejumlah lokasi pengolahan minyak mentah ilegal di beberapa tempat yang diduga berkaitan dengan illegal tapping.

“Saat ini kami fokus pada pengamanan pipa, karena memang ranah kami berkaitan dengan eksplorasi minyak mentah, untuk penyelidikannya pengolahan minyak mentah di beberapa lokasi ranah Kepolisian,” sebut Fransiscus lagi.

Dari informasi, ternyata illegal tapping telah terjadi sejak 2016 lalu, tetapi menurutnya aktivitas illegal tapping tidak berdampak signifikan terhadap penurunan produksi. Hal itu terjadi secara alami dalam satu kegiatan hulu migas, tahun ke tahun alami penurunan. “Memang mengalami penurunan, tetapi tidak signifikan. Tetapi, setelah pipa diperbaiki kembali mengalami peningkatan produksi,” jelasnya.

Pihaknya juga telah mendeteksi lokasi illegal tapping, yang memang sejumlah jalur pipa, berdampingan dengan pemukiman warga. “Kami cek lokasi, pipa dekat dengan pemukiman warga makanya agak sulit kami deteksi,” tutup Fransiscus. (*)

Penulis: */Nancy

Editor: Aspian Nur