KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kaltim baru-baru ini mengadakan Safari Kebangsaan sebagai bentuk silaturahmi di momentum hari pahlawan. DPD GAMKI Kaltim didampingi perwakilan DPC GAMKI Balikpapan melakukan pertemuan dengan Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Richard Tampubolon di markas Kodam VI/Mulawarman Balikpapan, Selasa (12/11) lalu. Kemudian sehari sesudahnya, tepatnya Rabu (13/11), mereka menemui Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Eddy T di Mapolda Kaltim, Balikpapan.

Ketua DPD GAMKI Kaltim, Nixon Butarbutar mengatakan Safari Kebangsaan ini merupakan salah satu program DPD GAMKI Kaltim periode 2019-2022. Selain silaturahmi, mereka juga berdiskusi. Pertemuan dengan dua instansi ini bertujuan untuk saling bertukar pikiran, serta berbagi masukan guna membangun sinergitas dan solidaritas GAMKI Kaltim bersama TNI-Polri. Terutama melalui program-program dalam membangun kebersamaan guna melihat dan mengatasi tantangan kehidupan berbangsa di masa kini dan yang akan datang. 

“Khususnya bagaimana GAMKI Kaltim ke depan terus berkontribusi dalam membangun Indonesia dari Kaltim dan menjaga semangat persatuan dan kesatuan menghadapi radikalisme dan intoleransi yang kerap terjadi dan menjadi persoalan bangsa. Topik ini juga rencana menjadi pembahasan pada agenda seminar kebangsaaan yang akan kami gelar nanti,” terang Nixon.

Sekretaris DPD GAMKI Kaltim Daniel menambahkan, Kaltim telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia pengganti Jakarta. “Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kaltim. Kami merasa harus terus berperan menjadi wadah pemersatu dan wadah positif dalam meningkatkan mutu SDM serta pemantapan karakter pemuda melalui kegiatan yang diprogramkan ke depan,” ujarnya. 

“Maka, tentunya GAMKI perlu bersinergi bersama semua kelembagaan yang ada termasuk dari unsur TNI-Polri perihal pemantapan dan pembinaan karakter generasi muda dalam menjaga semangat kebhinekaan dan persatuan Indonesia di Kaltim,” lanjut Daniel. 

Belakangan ini diakuinya, sering  terjadi tindakan intoleran serta maraknya pemberitaan hoaks yang memicu provokasi di tengah masyarakat Indonesia, termasuk di Kaltim sendiri. Tentu ini harus menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Kaltim ke depan. “Untuk itu lah kami berdiskusi dengan TNI-Polri serta menyampaikan komitmen bersama dalam menjaga persatuan dan bagaimana langkah-langkah ke depannya,” pungkas Daniel. 

Penulis: */Heriansyah