Senin, 25/11/2019

Stok Menipis, Harga Daging Ayam di Sangatta Naik Rp10 Ribu

Senin, 25/11/2019

Lapak panjual ayam di Pasar Induk Sangatta nampak sepi. Selain terjadi lonjakan harga ternyata perpindahan lokasi lapak juga mempengaruhi penjualan. ( Foto: Zulhamri/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Stok Menipis, Harga Daging Ayam di Sangatta Naik Rp10 Ribu

Senin, 25/11/2019

logo

Lapak panjual ayam di Pasar Induk Sangatta nampak sepi. Selain terjadi lonjakan harga ternyata perpindahan lokasi lapak juga mempengaruhi penjualan. ( Foto: Zulhamri/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SANGATTA – Jelang akhir tahun, harga daging ayam merangkak naik di dua pasar di Sangatta, Kutai Timur, yaitu Pasar Induk Sangatta (PIS) Kecamatan Sangatta Utara dan Pasar Tradisional Sangatta Selatan.

Salah satu pedagang di PIS Yeyen mengaku kenaikan tersebut karena stok terbatas sehingga harus menaikan harga.  Kenaikan harga juga dipicu menjelang natal dan tahun baru, sehingga sejumlah harga sembako naik karena tingginya permintaan. “Saya ambil dari peternak Sangatta saja, dari sanannya memang menipis stok. Makanya harga melambung,” ujarnya.

Harga ayam potong berada di kisaran Rp48-Rp65 ribu/kg, naik Rp10 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp35-38 ribu. “Satu kilonya 48 ribu,” tutur Yeyen.

Penjualan pun dianggap menurun. Wanita berhijab ini menduga perpindahan lokasi dagang ke gedung belakang sehingga masih banyak masyarakat yang belum tahu. “Hari ini kami juga pindah ke pasar basah di belakang, jadi agak sepi,” tuturnya.

Pedagang lainnya, Nana, mengeluhkan maraknya pedagang di luar pasar yang menjual ayam dengan harga murah, sehingga diduga membuat sejumlah pelanggannya beralih.  “Seandainya semua pedagang masuk ke dalam pasar, kita tidak mungkin rugi,” kata Nana.

Sementara pedagang lain menganggap hal itu sudah lumrah, seperti yang dilontarkan Nurmi. Menurutnya lonjakan harga komoditi kerap terjadi sebulan menjelang perayaan Natal dan tahun baru. “Saya nggak kaget lagi, di Sangatta itu pasti harga ngikuti musim. Kalau mau ada perayaan pastilah naik bahan pokok di pasar,” imbuh Nana.

Sementara Kepala UPT PIS Buhori mengatakan kurangnya pasokan ayam disebabkan lambannya pengiriman. Ia juga membenarkan kenaikan bahan pangan karena mendekati perayaan natal dan tahun baru 2020. “Saat ini harga daging ayam memang naik, infonya pengiriman lambat. Juga karena menjelang natal dan tahun baru,” kata Buhori. (*)


Penulis: */Zulhamri

Editor: Aspian Nur

Stok Menipis, Harga Daging Ayam di Sangatta Naik Rp10 Ribu

Senin, 25/11/2019

Lapak panjual ayam di Pasar Induk Sangatta nampak sepi. Selain terjadi lonjakan harga ternyata perpindahan lokasi lapak juga mempengaruhi penjualan. ( Foto: Zulhamri/korankaltimcom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.