Minggu, 23/07/2017

Dinilai Tak Maksimal Berdayakan Warga Lokal

Minggu, 23/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dinilai Tak Maksimal Berdayakan Warga Lokal

Minggu, 23/07/2017

TANA TIDUNG – Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Tana Tidung (KTT) cukup dominan dan hampir merata berada di sejumlah kecamatan. Seperti Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sesayap Hilir misalnya, dari dua kecamatan ini beroperasi sekitar tiga perusahaan yang perusahaan induknya sama. Akan tetapi banyak keluhan dari warga sekitar dengan keberadaan perusahaan dimana perusahaan terkesan lebih suka mengambil orang dari luar daerah daripada mengambil warga lokal, hal ini ditenggarai oleh minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki warga lokal.

Sebagai informasi, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dikuasai perusahaan induk PT Teknik Utama Mandiri (TUM) menggarap lahan sekitar 30 ribu hektare dengan pengelolaan lahan tani 10 ribu tiap perusahaan dengan sejumlah estate (camp) dari PT, Anugrah Kembang Sawit Sejahtera (AKSS) hingga dipercayakannya kontraktor lainnya. Ini berarti dengan keluasan lahan garapan pertanian tersebut sudah selayaknya perusahaan membuka diri memberi kesempatan kepada warga lokal yang membutuhkan pekerjaan, mengingat keberadaan perusahaan mereka tersebut.

“Kami melihat perusahaan justru lebih banyak mengambil orang luar daerah yang pekerjakan di perusahaan kelapa sawit dari pada warga sekitar sini, kalaupun ada orang lokal yang bekerja diperusahaan itu biasanya hanya sebagai buruh dan upah yang diterima juga tidak seberapa, padahal kami orang lokal sangat berharap perusahaan mau membuka diri menerima supaya bisa mengurangi angka pengangguran khususnya di Kecamatan Sesayap Hilir ini,” kata Ferry, warga Desa Sepala Dalung, Kecamatan Sesayap Hilir.

Keberadaan perusahaan kelapa sawit asal Negara tetangga Malaysia tersebut diakui bila dapat mengcover warga lokal maka akan dapat membantu perekonomian warga tersebut pula nantinya mengingat perusahaan sudah beroperasi sejak Tahun 2009 lalu dan jumlah tenaga kerja perusahaan perkebunan itu sekitar 3-4 ribu orang yang dipekerjakan pada bagian pembibitan, penanaman hingga kegiatan panen, bahkan produksi kelapa sawit sudah beberapa kali panen dan telah dikelola sendiri melalui pabrik yang dibangun sejak hampir tiga tahun terakhir ini di Desa Sesayap seberang, Kecamatan Sesayap Hilir.

“Dengan berkembangnya perusahaan sawit di KTT ini memang ada sejumlah program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan perusahaan daan telah dinikmati warga sekitar akan tetapi berbeda bila warga sekitar diberdayakan dengan mempekerjakan karena dengan gaji yang diterima setiap bulannya akan dapat membantu meningkatkan perekonomian warga yang notabene hanya sebagai petani dan nelayan saja,” ujarnya. (ifa)


Dinilai Tak Maksimal Berdayakan Warga Lokal

Minggu, 23/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.