Senin, 24/07/2017

Air Sungai Merah Tak Bahayakan Lingkungan

Senin, 24/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Air Sungai Merah Tak Bahayakan Lingkungan

Senin, 24/07/2017

TARAKAN – Air sungai yang berubah menjadi merah, sempat menghebohkan warga RT 12 Kelurahan Pamusian pasa Sabtu 22 Juli lalu tidak membahayakan lingkungan. Meskipun demikian, jika dalam beberapa hari kedepan ada keluhan dari masyarakat yang tinggal disepanjang sungai bisa segera melapor ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera ditindaklanjuti.

Hal ini ditegaskan Kepala DHL Tarakan, Budi Setiawan saat ditemui Koran Kaltara di Kantor Wali Kota yang berada di Jalan Kalimantan, Senin siang (24/7). Menurutnya, meskipun pada saat kejadian petugasnya tidak sempat menemukan fenomena yang menggegerkan warga sekitar, namun berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian air sampel sungai dalam keadaan baik.

“Kejadianya terjadi begitu cepat, hanya sekitar dua jam. Kita memang belum bisa memastikan apa itu, kenapa air berubah menjadi merah tetapi kita koordinasi dengan pihak kelurahan setempat untuk mencari orang yang diduga membuat air sungai menjadi merah, kita masih menelusurinya. Tetapi untuk sementara, belum ada pencemaran,” terangnya.

Meskipun dalam pengamatan dan penelitian di laboratorium belum menemukan unsur kimia berbahaya, namun Budi mengimbau kepada warga sekitar untuk segera melaporkan jika ada hal – hal yang mencurigakan akibat dari sungai yang berwarna merah tersebut. Misalnya berdampak bagi kesehatan, atau tanaman yang ada di sepanjang aliran sungai.

“Warga yang tinggal disekitar sungai tidak perlu khawatir, kalau memang ada keluahan segera sampaikan saja ke kami untuk penanganan lebih lanjut. Kalau ada gangguan kesehatan, ada tanaman yang mati, dan dampak lainya yang diduga akibat air berwarna merah tersebut segera laporkan ke kami,” tegasnya.

Sementara itu, Sumarno yang tinggal di RT 12 mengaku tidak merasakan dampak apapun dari sungai berwarna merah yang terjadi beberapa hari lalu. Bahkan dirinya tidak sempat melihat keanehan yang terjadi tersebut, sehingga tidak begitu khawatir.

“Meskiun saya tinggal tepat berada di samping sungai, tetapi Sabtu lalu saya tidak sempat melihat keanehan yang terjadi. Saya tahunya dari kalian dan membaca Koran. Alhamdulilllah sampai saat ini tidak ada damak yang saya rasakan, saya tidak sesak nafas, atau gatal – gatal, atau sakit perut. Tetapi jangan sampailah itu terjadi. Tanaman yang ada di sekitar sini juga masih baik,” ungkapnya.

Hal yang berbeda justru diungkapkan, Sujadi, dirinya yang melihat air sungai berwarna merah dengan disertai bau menyengat seperti bau bahan kimia membuat dirinya khawatir.

“Sempat lihat, dan memang agak ada bau menyengat. Tetapi setelah airnya kembali ke warna semulla yaitu kecoklatan baunya hilang. Khawatir saja itu bahan kimia berbahaya yang dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan, tetapi kallau dinas terkait sudah melakukan pantauan dan bahkan uji sampel air Insya Allah aman saja,” pungkasnya. (yan)


Air Sungai Merah Tak Bahayakan Lingkungan

Senin, 24/07/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.