Kamis, 13/02/2020

Virus Corona Intervensi Harga Sarang Burung Walet

Kamis, 13/02/2020

Virus Corona yang melanda China memberi efek negatif terhadap nilai jual sarang burung walet di KTT. Tampak salah satu pengusaha di Kecamatan Sesayap. ( Foto : Agung/Koran Kaltara )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Virus Corona Intervensi Harga Sarang Burung Walet

Kamis, 13/02/2020

logo

Virus Corona yang melanda China memberi efek negatif terhadap nilai jual sarang burung walet di KTT. Tampak salah satu pengusaha di Kecamatan Sesayap. ( Foto : Agung/Koran Kaltara )

KORANKALTIM.COM, TANA TIDUNG - Wabah virus Corona yang melanda Negara China, memberi efek domino negatif terhadap kondisi harga jual sarang burung walet di Kabupaten Tana Tidung (KTT). Demikian dikonfirmasi salah satu pengusaha sarang burung walet asal Kecamatan Sesayap, Fazrin, Rabu (12/2).

Disampaikan Fajrin, secara teknis, turunnya harga jual sarang burung walet dilatarbelakangi kebijakan pengendalian virus Corona dengan menutup sementara masuknya produk asal hewan dari luar negeri, termasuk Indonesia.

"Karena pengaruh virus Corona, semua pasar eksportir ke China serang tidak terima barang dari Indonesia. Jadi harga burung walet ini juga turun sekarang," ujar Fazrin.

Terkait besaran penurunan harga yang dialami pada Awal Februari ini. Diungkapkan Fazrin bisa mencapai 30 sampai 40 persen. Kondisi ini merata untuk sarang burung walet dari jenis mangkok, sudut dan patahan.

"Awal Bulan satu kemarin, harga sarang burung walet untuk yang mangkok Rp13 juta/kg, untuk yang sudut itu Rp9 juta dan untuk patahan harganya Rp7 juta. Itu langsung merosot di bulan dua ini. Sekarang harga sarang burung walet yang mangkok jadi Rp9 juta, yang sudut Rp7 juta dan yang patah itu Rp5 juta," Jabar Fazrin.

Sampai dengan saat ini, Fazrin belum bisa memprediksi kapan harga sarang burung walet bisa membaik. Namun dirinya dan pelaku usaha serupa sangat berharap agar keran masuknya produk ekspor bisa segera dibuka pemerintah China. " Belum ada kepastian kalau untuk harga sampai kapan begini (turun). Ya semoga saja badai cepat berlalu," imbuh Fazrin.

Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, Eko Marsoro menyampaikan, virus Corona memang menjadi kabar buruk bagi stabilitas harga komoditi Indonesia yang diekspor ke China. Menurut Eko, hal ini sudah menjadi isu nasional yang kerap disampaikan Presiden Indonesia, Joko Widodo, dalam beberapa kali pidato kenegaraannya.

"Sebenarnya tidak hanya ekspor saja yang terganggu. Karena dalam efek lebih luasnya juga akan negatif bagi perekonomian Indonesia, termasuk di Kaltara," ujar Eko melalui sambungan telepon di hari yang sama.

Dipaparkan Eko, saat ini memang belum ada solusi alternatif yang bisa ditempuh dengan cepat untuk memperbaiki harga komoditi ekspor dari Indonesia. Sehingga pada skala makro, pemerintah daerah diarahkan bisa menstimulus pergerakan sektor ekonomi lain untuk menjaga laju pertumbuhan ekonominya.

"Solusi awalnya adalah menunggu China membuka kembali pintu masuk untuk produk ekspor dari Indonesia. Karena kalau untuk mencari alternatif negara tujuan ekspor lain tergolong susah. Selama menunggu ini, Pak Presiden sudah mengingatkan agar di daerah tetap menjaga pertumbuhan ekonominya," tutup Eko. 


Penulis: KoranKaltara.com

Virus Corona Intervensi Harga Sarang Burung Walet

Kamis, 13/02/2020

Virus Corona yang melanda China memberi efek negatif terhadap nilai jual sarang burung walet di KTT. Tampak salah satu pengusaha di Kecamatan Sesayap. ( Foto : Agung/Koran Kaltara )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.