Jumat, 28/07/2017
Jumat, 28/07/2017
Terpukul: Usaha jual beli mobil bekas ikut merasakan dampak dari pelambatan ekonomi.
Jumat, 28/07/2017
Terpukul: Usaha jual beli mobil bekas ikut merasakan dampak dari pelambatan ekonomi.
SAMARINDA - Kondisi pelambatan ekonomi sangat terasa di Provinsi Kaltim. Daya beli masyarakat merosot. Sejumlah sektor usaha merasakan imbas dari kondisi ini. Para pengusaha mengeluh karena omzet terjun bebas.
Salah satunya Thamrin, pemilik CV Thamrin Jaya Mandiri yang bergerak di bisnis jual beli mobil bekas. Showroom Thamrin di Jl PM Noor, Kota Samarinda. Sudah lama dia merasakan dampak dari banyaknya perusahaan batu bara yang tutup sejak tahun 2015. Penjualan menurun drastis.
“Untuk tahun ini saja sampai Juli saya baru menjual dua unit mobil, artinya dengan kondisi ekonomi yang lesu ini sangat berdampak dengan pengusaha-pengusaha seperti saya. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di bawah 2014 itu, dalam sebulan kami bisa menjual puluhan unit dengan untung 10 juta per-unitnya, kalau sekarang terseok-seok,”bebernya.
Dia punya pelanggan yang tersebar di berbagai kota se-Kaltim. Selain di Samarinda, ada dari Tenggarong, Balikpapan, Bontang, Kutai Barat, Tarakan dan Berau. “Dan memang kebanyakan yang dicari itu truk untuk digunakan mengangkut hasil-hasil perkebunan dan barang. Kalau sekarang susah, kebanyakan yang datang itu mau menjual mobil sehingga untuk itu perlu modal, sementara pemasukan belum mencukupi,”terangnya.
Untuk mempertahankan usahanya tersebut, Thamrin terpaksa menggunakan jasa makelar yang membuat pendapatannya sedikit berkurang. “Ya Alhamdulillah sejak 2009 berdiri sampai sekarang, saya masih bisa mempertahankan usaha yang saya bangun ini, semoga ke depannya akan lebih baik lagi. Tapi, saya berharap nantinya akan ada suntikan dana segar sebagai modal, kalau ke perbankan sulit karena dampak kemarin itu membuat mereka sudah tidak percaya lagi kepada kami,”pungkasnya. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.