Minggu, 30/07/2017
Minggu, 30/07/2017
Layanan kesehatan masih dianggap tak maksimal, sehingga rujukan berobat keluar daerah masih terjadi. Tampak foto salah satu petugas kesehatan di Puskesmas Tideng Pale memberikan layanan.
Minggu, 30/07/2017
Layanan kesehatan masih dianggap tak maksimal, sehingga rujukan berobat keluar daerah masih terjadi. Tampak foto salah satu petugas kesehatan di Puskesmas Tideng Pale memberikan layanan.
TANA TIDUNG – Pelayanan kesehatan dianggap masih sangat minim diterima masyarakat, sebab ada saja warga yang masih dirujuk keluar daerah. Ini tentu saja akan semakin memberikan beban kepada warga itu sendiri bila dipaksa berobat keluar daerah sebab biaya tak sedikit yang harus ditanggung mulai biaya transportasi termasuk penginapan dan lainnya.
Selain itu untuk warga yang menghadapi situasi darurat bisa berakibat buruk bila tidak ditangani dengan segera lantaran warga yang dirujuk keluar daerah tentunya membutuhkan waktu panjang untuk mendapatkan pertolongan.
Pemkab sendiri telah membangun fasilitas kesehatan dimana hampir disetiap desa yang ada dibangun Puskesmas yang melayani 24 jam rawat inap, selain adanya RSUD Akhmad Berahim yang merupakan rumah sakit perdana di daerah ini, akan tetapi hal ini belum dianggap cukup sebab alat kesehatan (alkes) serta tenaga dokter ahli masih belum maksimal dimiliki.
“Walaupun sudah ada fasilitas kesehatan disini, akan tetapi karena masih banyak yang kurang seperti alat kesehatan, tenaga medisnya maka masih ada saja warga yang dirujuk keluar daerah, bukan hanya soal biaya yang menjadi beban warga tetapi juga bila keadaan mendesak (urgent) sementara saat dirujuk keluar daerah pada tengah malam bagaimana mau dibawa keluar malam-malam, ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah,” kata Anggota DPRD, Sri Jahasaniah.
Ia akui persoalan kesehatan masih menimpa dan masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah. Menurutnya dengan letak kawasan kabupaten ini sehingga ketika masyarakat akan berobat harus mengeluarkan biaya transportasi yang tidak sedikit, dan ini belum termasuk ongkos lainnya, terutama untuk warga yang tinggal di pedesaan dan kawasan pesisir seperti Desa Bandan Bikis, Sengkong, Bebatu, Menjelutung yang ada di Kecamatan Sesayap Hilir yang biasanya untuk pergi keluar daerah saja harus menunggu berjam-jam transportasi laut (speedboat) yang lewat, bila keadaan urgent dikhawatirkan nyawa warga justru tidak akan tertolong.
“Bila keadaan mendesak bukan tidak mungkin lambatnya pertolongan bisa membuat warga tidak tertolong lagi, karena untuk menumpang speed saja dikawasan pesisir ini biasa menunggu speed sampai berjam-jam seperti warga yang ada di kawasan pesisir di Kecamatan Sesayap Hilir dan Tana Lia dan ini belum termasuk kalau malam kejadiannya, ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah,” tambahnya.
Pelayanan kesehatan yang minim ini masih bisa ditanggulangi oleh pemerintah dengan menyiapkan speed boat atau ambulans khusus transportasi laut untuk mengantisipasi kejadian-kejadian urgent yang dimaksud, selain dapat menyiapkan kelengkapan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan guna meminimalisir rujukan keluar daerah lagi agar beban warga berkurang. (ifa)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.