Senin, 31/07/2017

Penjual Pernik Kemerdekaan Tak Lagi Panen Untung

Senin, 31/07/2017

MUSIMAN: Penjual pernik kemerdekaan selalu hadir jelang bulan Agustus.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Penjual Pernik Kemerdekaan Tak Lagi Panen Untung

Senin, 31/07/2017

logo

MUSIMAN: Penjual pernik kemerdekaan selalu hadir jelang bulan Agustus.

SAMARINDA –  Kuzenap (35), penjual bendera asal Jawa Barat  mengaku datang ke Samarinda untuk menjual atribut kemerdekaan sejak 27 Juli lalu. Dia mengaku meski berjualan bendera tersebut tak bisa diprediksi penghasilan dan keuntungannya, dia tetap datang ke Kaltim untuk mengadu untung. 

Tahun ini sudah menjadi tahun keenam dirinya bersama adik kandung berjualan di Kota Tepian. “Setiap tahun pasti jualan bendera, karena inikan musiman dan ini sudah 6 tahunkami jualan. Ya, walaupun untuk omzet penjualan itu tidak bisa diprediksi seperti tahun lalu kami membawa 10 karung, tetapi masih tersisa 6 karung. Sisanya yang kami jual sekarang,”ujarnya.

Tetapi, dia mengaku tetap bersyukur karena masih ada yang bisa dikumpulkan dan dibawa pulang kampung. “Ada sih untungnya tapi tidak besar, cukup untuk di bawa pulang,”ujarnya.

Kuzenap mengakui, hingga kemarin dagangannya memang belum banyak terjual. Biasnaya, penjualan meningkat menjelang tanggal 17 Agustus. Pelanggan dan pembeli lebih banyak dari dinas dan perkantoran, sedangkan warga hanya beberapa saja.

“Dari kami datang kesini sampai sekarang masih untuk makan saja, biasanya kalau sudah mau mendekat samapai tangga 16 baru banyak yang cari, dan itu biasanya sehari bisa dapat Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta. Makanya saya bilang dagangan seperti ini memang susah diprediksi, tapi paling tidak ada sedikit untungnya,”terangnya.

Hasil keuntungan penjualan, terang dia, masih harus dibagi dengan pemilik atribut-atribut yang didagangkan tersebut. Dari pemilik memang sudah menentukan berapa harga satuan dan dijual kembali dengan harga berbeda. 

“Untuk harga juga mulai dari Rp 10 ribu yang paling murah sampai Rp 400 ribu, artinya mahal murahnya itu bisa dilihat dari tingkat kesulitan pembuatannya, seperti backdrop sejenis umbul-umbul itu yang paling mahal karena tingkat kesulitan pembuatannya,” pungkasnya. (rgn)

Penjual Pernik Kemerdekaan Tak Lagi Panen Untung

Senin, 31/07/2017

MUSIMAN: Penjual pernik kemerdekaan selalu hadir jelang bulan Agustus.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.