Senin, 31/07/2017

Omzet Penjualan Sapi Kurban Merosot

Senin, 31/07/2017

MEROSOT: Penjual sapi kurban dalam dua tahun terakhir merasakan dampak pelemahan ekonomi Kaltim.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Omzet Penjualan Sapi Kurban Merosot

Senin, 31/07/2017

logo

MEROSOT: Penjual sapi kurban dalam dua tahun terakhir merasakan dampak pelemahan ekonomi Kaltim.

SAMARINDA – Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang sedang melemah juga berdampak cukup signifikan pada penjualan sapi kurban. Ini dirasakan penjual sapi kurban asal Mamuju, Sulawesi Barat, Baharudin, saat ditemui kemarin.  

Bahar mengatakan pada dua tahun terakhir ini, dia merasakan penurunan angka penjualan sampai 40 persen. “Tahun-tahun sebelumnya, saya bisa menjual antara 75 sampai 80 ekor, kalau tahun ini saya target sekitar 30-40 ekor saja,” tambahnya lagi.  

Satu bulan menjelang hari raya Idul Adha, Bahar, begitu ia disapa, sudah datang ke Kota Samarinda. Berjualan sapi kurban sudah dilakoninnya sejak tahun 2001. “Saya datang sama teman-teman. Sudah sekitar 1 minggu ini berjualan,” ujarnya.

Menurutnya, berjualan sapi kurban di Kaltim lebih menguntungkan  daripada di kota kelahirannya. Di Samarinda, dia mengaku sudah punya pelanggan tetap. Mulai dari sekolah-sekolah hingga organisasi Islam yang rutin menyumbangkan daging kurban.

Jenis sapi yang dijual Bahar adalah jenis Sapi Bali. “Sapi-sapi ini dari hasil ternak sendiri, sebagian beli milik peternak disana,” beber pria yang menjajakan sapi kurban di Jalan Rapak Indah, Samarinda.

Harga sapi kurban dia jual dengan harga mulai Rp14 juta sampai Rp18 juta perekornya.  Dua tahun terakhir, Bahar mampu meraup keuntungan mencapai Rp10 juta per ekor. “Keuntungan bersih sekitar Rp10 juta, itu sudah dipotong biaya karyawan dan biaya operasional lainnya”, tukar Bahar.

Untuk merawat sapi-sapi ternaknya selama di Samarinda, Bahar memberi pakan dengan mencari rumput di sekitaran Kota Tepian. “Ada pekerja yang khusus cari pakan, biasanya sekitaran sini aja, Mas,” jelasnya. 

Selama berjualan, Bahar mengaku lebih dulu mengurus perizinan kepada aparat pemerintah dan warga setempat. “Sudah dapat izin dari ketua RT setempat maupun Dinas Peternakan Kota Samarinda,”pungkasnya. (fp717)


Omzet Penjualan Sapi Kurban Merosot

Senin, 31/07/2017

MEROSOT: Penjual sapi kurban dalam dua tahun terakhir merasakan dampak pelemahan ekonomi Kaltim.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.