Selasa, 08/08/2017
Selasa, 08/08/2017
Selasa, 08/08/2017
SANGATTA – Sejak dibangun 2011 lalu Masjid Agung Sangatta ternyata belum memiliki nama. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) kebingunan memberikan nama terhadap bangunan dengan luas 500 m2, yang berdiri diatas tanah 10.000 m2 ini.
Memang sempat mencuat kalau masjid yang dibangun dengan anggaran sebear Rp281,3 miliar tersebut diberi nama Al-Faroek. Nama tersebut diadopsi dari nama mantan Bupati Kutim Awang Faroek Ishak. Hanya saja usulan tersebut belum final hingga saat ini, sebab tim masih melakukan kajian.
Bupati Kutim Ismunandar menegaskan siap menyetujui apapun hasilnya. Dengan catatan nama tersebut tidak bertentangan dan sesuai dengan kaidah islam. Intinya, masjid yang bisa menampung 5.000 jamaah tersebut harus memiliki nama.
“Kami serahkan kepada tim untuk mengkaji hal ini (nama masjid Sangatta). Tetapi asal jangan Al-Kudungga. Tidak mungkin. Apalagi Al-Ismunandar,” ujar Ismunandar, usai merayakan HUT nya yang ke 56.
Seperti diketahui, Masjid Agung Sangatta yang didominasi warna hijau tersebut dibangun dengan arsitektur Timur Tengah modern. Terdapat banyak keindahan masjid terbesar di Kutim ini, seperti menara Asmaul Husna memiliki 17 lantai dengan tinggi 99 meter. Disampingnya terdapat pula empat menara setinggi 66 meter.
Tidak hanya itu, terdapat pula fasilitas penunjang lainnya. Seperti parkir, taman, gudang, tempat penitipan sepatudan sandal, Aula Serba Guna, perpustakaan, kantor sekretariat, penyejuk udara, pengeras suara dan multimedia, pembangkit listrik, kamar mandi dab WC, tempat wudhu serta sarana ibadah.
Terdapat pula aktifitas lainnya seperti pemberdayaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf, pengajian rutin, dakwah Islam/tabliq akbar, hari besar islam,sholat jumat, dan ibadah sholat fardhu. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.